SULTENG – Festival Teluk Tomini (FTT) 2019 segera digelar di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, 19-23 April mendatang. Seperti biasa, acara akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik. Mulai dari Pemilihan Putra Putri Bahari, Fashion Carnival, Lomba Fotografi Objek Wisata, Festival Musik Tradisional, serta Festival Kuliner dan Pameran Kerajinan Rakyat.

Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, FTT adalah kegiatan rutin tahunan yang masuk Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata. Sesuai nama kegiatan, event ini digelar untuk mengeksplor Teluk Tomini agar lebih dikenal masyarakat luas. Dengan festival ini, diharapkan kunjungan wisatawan semakin meningkat, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Teluk Tomini adalah aset berharga bagi sektor pariwisata Indonesia. Di sini, wisatawan bisa melakukan aktivitas snorkeling untuk menikmati keindahan bawah laut. Bagi yang suka memancing, Teluk Tomini juga memiliki spot-spot yang bagus untuk berburu strike,” ujarnya, Jumat (5/4).

Seperti event pariwisata lain, Festival Teluk Tomini juga memiliki keistimewaan tersendiri. Biasanya, wisatawan yang datang tak hanya para pelancong lokal, tetapi ada pula turis mancanegara. Dengan kata lain, kegiatan ini juga berpotensi mendulang wisman ke Indonesia.

Tahun lalu, puncak Festival Teluk Tomini dimeriahkan dengan beragam acara. Antara lain pawai kostum karnaval, parade vespa, parade motor tua, lomba perahu hias, serta pentas musik yang menghadirkan artis lokal. Tahun ini, kegiatan yang dihelat kemungkinan masih sama. Hanya saja, ada hal-hal khusus yang menjadi pembeda, agar jalannya event tak terkesan monoton.

Festival Teluk Tomini masuk dalam kategori wisata bahari dan budaya. Belakangan, jenis wisata bahari sangat digandrungi karena banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Tak hanya bersantai menikmati keindahan pantai, wisatawan juga bisa melakukan kegiatan lain sesuai dengan potensi objek wisata yang bersangkutan. Bisa diving, snorkeling, memancing, bahkan di pantai-pantai tertentu bisa digunakan untuk surfing.

“Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki banyak objek wisata pantai yang indah dan potensial. Pantai dan laut menjadi salah satu kekayaan yang bisa digarap untuk menopang sektor pariwisata Indonesia, seiring dengan meningkatnya target kunjungan wisman sebesar 20 juta sepanjang tahun 2019,” jelasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, potensi pariwisata bahari Indonesia perlu dikembangkan lebih maksimal. Sebagai negara kepulauan, wisata bahari dinilai mampu memberi pemasukan yang cukup signifikan bagi Indonesia.

“Kekayaan bahari Indonesia amat beragam. Selain pantai, 70 persen jenis koral yang hidup di dunia terdapat di Indonesia. Sayangnya, kelebihan itu belum dikelola dengan baik, sehingga tidak memberi dampak positif bagi perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat. Perlu terobosan yang lebih efektif untuk mendorong kemajuan wisata bahari kita,” tegasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here