JAKARTA – Edisi ke-5 Festival Pulau Penyengat 2020 akan merestorasi figur besar dari Engku Putri Raja Hamidah. Sosoknya penting bagi eksistensi Imperium Melayu Riau-Lingga-Johor-Pahang karena jadi pemegang Regalia Kerajaan. Digelar 19-21 Maret, figur besarnya direfleksikan melalui beragam konten menarik festival di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

“Festival Pulau Penyengat 2020 dibuat sedikit berbeda. Tematiknya menonjolkan figur besar Engku Putri Raja Hamidah. Sosoknya penting bagi kehidupan Kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Selain kekuatan politiknya, Engku Putri juga menginspirasi melalui beragam karyanya,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Buralimar, Kamis (13/2).

Sebagai figur sentral, Engku Putri Raja Hamidah merupakan permaisuri Sultan Mahmud Syah III. Pulau Penyengat pun dipilih sebagai hadiah perkawinannya pada 1803. Putri dari Yang Dipertuan Muda Riau IV Raja Haji Fisabilillah ini lalu menetap di Pulau Penyengat hingga akhir hayat 1844. Selain sebagai permaisuri, Engku Putri Raja Hamidah juga menjadi penasehat hingga pemegang teraju adat dan tradisi.

Tugasnya semakin vital karena menjadi Pemegang Regalia Kerajaan. Regalia merupakan alat kebesaran Kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang. Artinya, Engku Putri Hamidah memiliki kewenangan memilih, mengangkat, dan melegitimasi sultan baru. Jumlah Regalia ada 40, tapi kini yang tersisa ada lima. Sebut saja, Cogan, Keris Panjang, Sayap Sandaq, Tepak Sirih, dan Ketor.

Dalam sejarahnya, eksistensi Engku Putri Raja Hamidah semakin nyata. Teguh mempertahankan Regalia dan menjaga kedaulatan kerajaannya. Sebab, Inggris dan Belanda saat itu sudah merongsong kerajaan dengan politik kotor. Mereka menginginkan Regalia untuk melegitimasi sultan baru dan memuluskan skenario imperialisnya. Sangat diplomatis, Engku Putri Raja Hamidah melawannya dengan kata-kata.

“Secara personal, Engku Putri Raja Hamidah sosok yang tegar, berhati baja, dan cerdas. Dia melawan kesewenang-wenangan dengan kata-katanya. Bagaimanapun, Regalia Kerajaan yang sakti dan sakral jadi sesuatu yang penting. Simbol kekuasaan yang menjunjung tinggi adat dan tradisi Melayu. Dan, nilai itu kembali dihadirkan dan dikemas menarik dalam Festival Pulau Penyengat 2020,” lanjut Buralimar lagi.

Secara umum, Festival Pulau Penyengat 2020 menyajikan 5 konten utama dengan genre budaya. Sebut saja, Lomba Baca Gurindam XII, Napak Tilas, Jong, Pentas Seni, hingga Pameran. Menariknya, beberapa konten utamanya kental dengan Engku Putri Raja Hamidah. Figurnya ‘dihidupkan’ melalui Pentas Seni, Pameran, Napak Tilas, hingga Fashion Show. Lebih spesial, peserta asing ikut merestorasi sosoknya.

“Apresiasi harus diberikan kepada Engku Putri Raja Hamidah. Sebab, warisannya bisa dinikmati oleh generasi saat ini bahkan yang akan datang. Ada banyak pembelajaran nilai di situ, khususnya hidup dan sosial kemasyarakatan. Kami yakin, wisatawan yang berkunjung ke Festival Pulau Penyengat 2020 akan terinspirasi olehnya,” jelas Kadisparbud Tanjungpinang Surjadi.

Merefleksikan Engku Putri Raja Hamidah secara utuh, kebesaran figurnya sudah ditampilkan dalam Opening Ceremony pada Kamis (19/3). Berlokasi di Balai Adat, Pulau Penyengat, Tanjungpinang, figur dari Engku Putri Raja Hamidah disajikan melalui Prosesi Arak-Arakan Sendratari. Tema yang diangkat, ‘Warisan Kebesaran Engku Putri Raja Hamidah’.

Pada hari yang sama, langsung digelar Pameran Warisan Kebesaran Engku Putri Raja Hamidah. Adapun artefak yang ditampilkan Cogan/Regalia, Pakaian, Caping Emas, Naskah Kuno, dan Nobat. Bertempat di Balairung Balai Adat, Pameran ini juga menampilkan Koleksi Tokoh Penyengat, Koleksi Balai Maklumat Penyengat, dan BPCB Batu Sangkar (Sumatera Barat).

Selang sehari berikutnya, figur Engku Putri Raja Hamidah digambarkan makin detail pada Jumat (20/3). Sebab, Napak Tilas dengan tema ‘Sejarah Warisan Kebesaran Engku Putri Raja Hamidah’ digulirkan. Pesertanya para milenial dari SLTA dan Perguruan Tinggi, termasuk umum di dalamnya. Dengan tema serupa, disajikan juga konten Fashion Show dari Sanggar Lembayung dan Parade Seni Sanggar Kledang.

“Festival Pulau Penyengat 2020 cagar budaya Melayu. Puzzle sejarah ditata ulang dan dihidupkan lagi melalui konten tematik. Semuanya akan lestari dan publik tetap bisa menikmatinya. Nilainya akan terus lestari dari masa ke masa,” terang Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelengggara Kegiatan (Event) Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Rizki Handayani.

Figur Engku Putri Raja Hamidah semakin sentral dalam Festival Pulau Penyengat 2020. Dengan tema sama, sosoknya akan jadi penutup rangkaian Festival Pulau Penyengat 2020 pada Sabtu (21/3). Semakin spesial, kebesaran Engku Putri Raja Hamidah akan diinterpretasikan oleh Sanggar Sriwana, Singapura. Prosesi Closing Ceremony tersebut akan digelar di Balai Adat, Pulau Penyengat, Tanjungpinang.

“Engku Putri Raja Hamidah sangat melegenda di anasir Melayu. Sajian seni Sanggar Sriwana akan jadi experience yang menarik. Untuk itu, sekali lagi, kami rekomendasikan Festival Pulau Penyengat 2020 sebagai destinasi terbaik untuk berlibur. Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitas di sana sangatlah bagus,” tutup Rizki.(****)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here