www.INDONESIATRAVEL.NEWS, BELU, ATAMBUA – Kementerian Pariwisata terus bergerak menyasar wisatawan negeri tetangga Timor Leste. Terbaru Kemenpar kembali menggelar Festival Musik Atambua (FMA) di Lapangan Umum Kota Atambua, Belu, 20 – 21 April 2018.

“FMA 2018 merupakan salah satu bentuk promosi yang di gelar untuk menjaring wisatawan crossborder area khususnya Timor Leste. Dengan FMA ini diharapkan akan membantu program Kemenpar dalam mengejar target kunjungan 17 juta wisman di tahun 2018,” kata Deputi Pengembangan Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana yang diamini Asisten Deputi Pemasaran Area II Regional III Ricky Fauzi.

Dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Belu. Rangkaian acara FMA 2018 memang paten. Tahun ini FMA 2018 diisi dengan pertunjukan musik, seni dan tarian daerah. Selain itu ada coaching clinic gitar dan bass, serta lomba band yang diikuti oleh peserta dari Timor Leste dan NTT.

“Potensi pasar Timor Leste cukup besar. Apalagi saat ini telah diberlakukan aturan bebas visa. Seperti kita ketahui, orang Timor itu suka sekali musik. Selain itu kedekatan keluarga menjadi salah satu keuntungan tersendiri,” ujar pria yang biada disapa Prof Pit itu.

Ucapan Prof Pit memang benar adanya. Terbukti event tersebut diikuti oleh 6 group band dari Timor Leste berjumlah 35 orang. Salah satu jurinya pun didatangkan langsung dari Timor Leste. Selain itu ada 23 Group Band dari lokal yang berasal dari Belu, TTU, Malaka, Soe, Niki Niki, Maubesi dan Kupang.

Hasilnya, event itu pun sangat meriah. Ribuan wisatawan dan warga Atambua antusias menyaksikan pagelaran tersebut. “Inilah yang menjadi tujuan kita. Menyuguhkan atraksi sebagai bagian dari strategi yang selama ini selalu berhasil Kemenpar terapkan. Seperti Bapak Menpar Arief Yahya bilang, Konsepnya 3A untuk menjaring wisatawan. Akses, Amenitas dan juga Atraksi,” timpal Asisten Deputi Pemasaran Area II Regional III Ricky Fauzi.

Hal senada dikatakan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya event-event yang dilakukan di daerah perbatasan berperan sebagai daya tarik wisatawan mancanegara dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

“Atraksi-atraksi di daerah perbatasan harus diperbanyak. Wisman perbatasan relatif dapat diperoleh dengan mudah dan cepat dengan menggelar berbagai atraksi lomba dan event, serta pertunjukan kesenian seperti konser musik,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menteri asal Banyuwangi itu lantas menyodorkan data. Wisman cross border punya kontribusi signifikan dalam mendongkrak jumlah turis asing. 

“Data dari BPS, wisman yang berkunjung ke Indonesia melalui Pos Lintas Batas (PLB) periode Mei 2017mencapai 156,05 ribu kunjungan, angka ini mengalami kenaikan sebesar 722,38 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kita harapkan kontribusi tahun ini akan meningkat,” katanya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here