Pandeglang – Pesta Rakyat Cibaliung (PRC) 2019 diklaim mendatangkan banyak manfaat. Khususnya bagi perekonomian masyarakat yang turut berkecimpung dalam moment tahunan tersebut. Terlebih, event ini berlangsung selama satu bulan, 17 Juli-17 Agustus.

Kepala Dinas Pariwisata Pandeglang Asmani Raneyanti mengatakan, PRC 2019 dimeriahkan dengan beragam kegiatan. Mulai dari pertunjukan wayang golek, pertandingan sepakbola dan bola voli, Festival Qasidah, Festival Band, Tabligh Akbar, hingga Festival Kolecer.

“Ada pula pentas seni tradisional, lomba karaoke, dan muka timbel bareng. Bahkan, panitia juga menghadirkan konser musik dengan bintang tamu Krisyanto (Jambrud) pada 12 Agustus lalu,” ujarnya, Jumat (16/8).

Asmani menjelaskan, PRC sudah ada sejak puluhan tahun silam. Namun, pada awalnya nama kegiatan ini memang bukan pesta rakyat. Seiring berjalannya waktu, event ini mengalami perkembangan sehingga berubah menjadi Pesta Rakyat Cibaliung.

“Tahun ini, PRC semakin meriah. Pengunjung selalu ramai setiap harinya. Hal ini tentunya mendatang pundi-pundi rupiah bagi pedagang yang sudah memadati areal lapangan. Diperkirakan, perputaran uang mencapai puluhan miliar,” ungkapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, Pesta Rakyat Cibaliung adalah tema dari kegiatan PHBN Kecamatan Cibaliung. Event ini tumbuh besar melalui proses semangat nasionalisme yang panjang. Dibangun oleh sinergitas masyarakat, pemerintah, dan para pemuda setempat.

“PRC merupakan hajat masyarakat Pandeglang sejak 50 tahun lalu. Kegiatan ini semakin menumbuhkan semangat masyarakat untuk terus melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal. Acara ini menjadi moment aktualisasi kreativitas budaya dan usaha ekonomi masyarakat,” terangnya.

Rizki sependapat kegiatan ini membawa dampak positif bagi perekonomian warga. Khususnya masyarakat pedagang yang sudah aktif sejak hari pertama PRC digelar. Sebab, pengunjung PRC bukan hanya warga sekitar, tetapi banyak pula pendatang yang pasti membawa uang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, esensi penyelenggaraan pesta rakyat atau sebuah event bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.

“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisatawan datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini,” tandasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here