www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Perairan Pemuteran, Buleleng, Bali, semakin menegaskan statusnya sebagai geleri seni. Sebab, biorock rangka bentuk Barong dan Rangda menjadi koleksi terbaru ‘museum’ ini. Penanamannya semakin menegaskan label go green Pemuteran Bay Festival (PBF) 2018.

PBF 2018 merupakan event paling ramah lingkungan, 12-15 Desember. Nafas konservasi terasa dominan, khususnya kelestarian ekosistem biota laut. Menjaga nilai konservasinya, tradisi penanaman biorock ala PBF pun dilakukan Kamis (13/12). Biorock atau terumbu karang buatan berbentuk Rangda dan Barong. Keduanya adalah karakter simbol Rwa Bhineda.

Secara filosofi, Rwa Bhineda merupakan konsep titik keseimbangan. Menyeimbangkan semua elemen masyarakat Bali dan alam. Ada nilai pariwisata, budaya, alam, hingga konsep destinasi buatan. Selaras tema ‘The Spirit of Rwa Bhineda’, titik keseimbangan konservasi alam sudah dimiliki masyarakat pesisir Utara Pulau Dewata. Mereka mengerti betul konsep sustainability dan development.

“Penanaman biorock melalui PBF terus dilanjutkan. Masyarakat di sini sudah mengerti apa itu arti dari konservasi alam. Keseimbangan idealnya yang harus dicapai agar mendatangkan value. Sesuai temanya, simbol biorock Rangda dan Barong pun ditanam. Harapannya titik keseimbangan diraih di Pemuteran,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Nyoman Sutrisna, Kamis (13/12).

Menampilkan biorock bentuk Rangda dan Barong, PBF 2018 pun menegaskan inspirasinya. Sebab, rupa Rangda dalam mitologi Bali merupakan ratu dari para leak. Menjadi penyeimbang energi negatif ini adalah Barong. Menampilkan mitologi dalam rupa biorock, konsep Rangda dan Barong memiliki ukuran jumbo. Dengan rangka logam, biorock ini memiliki panjang 3,5 meter dan lebar 2,5 meter.

Melanjutan ‘ritual’ reguler PBF, biorock ini ditenggelamkan oleh 21 penyelam lokal dan mancanegara. Posisinya sekitar 600 meter dari bibir pantai Pemuteran, Gerokgak, Buleleng, Bali. Kedalaman perairan yang dipilih sekitar 30 meter. Kehadiran Rangda dan Barong melengkapi 127 struktur biorock yang lebih dahulu ditanam. Nyoman Sutrisna menambahkan, perairan Pemuteran menjadi galeri ‘patung’.

“Struktur biorock ini unik seperti patung. Perairan Pemuteran ini seperti sebuah galeri seni. Sebab, ada banyak jumlah dan beragam rupa struktur biorock yang ditanam. Pokoknya sangat indah dan menjadi daya tarik tersendiri. Kalau ingin melihatnya langsung, silahkan menyelam di sini,” lanjutnya lagi.

Dikembangkan bersama Yayasan Karang Lestari, biorock memakai konsep bio-reef. Teknisnya, konsep ini mengaliri struktur logam biorock dengan arus lemas 3,8 Volt hingga 12 Volt. Dengan adanya medan listrik diharapkan mineral larut tertarik lalu terakumulasi menjadi karang. Plt Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, konservasi biorock sangat vital.

“PBF 2018 ini benar-benar memberikan experience terbaik. Konsep penanaman biorock terus dilakukan demi mendapatkan titik keseimbangan konservasi terbaik. Bila kepentingan manusia dan alam menjadi seimbang, maka yang muncul bermacam value besar. Itulah mengapa posisi terumbu karang ini vital dalam sebuah konsep bahari,” kata Giri Adnyani.

Serupa tahun ini, PBF 2017 juga melakukan penanaman biorock dengan konsep Garuda. Pemilihan tema ini tidak lepas dari filosofi besar Garuda. Selain kendaraan suci Dewa Wisnu, Garuda juga jadi Lambang Negara. Aktivitas penanaman biorock ini punbanyak mendapat apresiasi seperti runner up UNWTO. Teknologi biorock ini juga diganjar urutan 7 kategori Top 10 Lonely Planet Terbaik Asia 2016.

“Konsep sustainability harus dikedepankan. Aktivitas konservasi akan mendatangkan alam lestari dan ekonomi lestari. Ada beragam produk turunan yang bisa dikembangkan masyarakat untuk optimalisasi aspek ekonomi ini,” tegas Giri Adnyani lagi.

Penanaman kembali biorock versi Rangda dan Barong pun mendapat apresiasi Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menteri Pariwisata mengatakan, lokasi penanaman biorock jadi destinasi dengan value tinggi. “Kesadaran dan kreativitas kolektif ini akan mendatangkan banyak keuntungan. Ujungnya tentu secara ekonomi. Upaya pelestarian lingkungan memang harus terus dilakukan. ‘Ritual’ penanaman biorock ini idealnya dilakukan juga oleh daerah lain,” tutupnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here