www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Sejumlah bajaj dengan motif tidak lazim berseliweran di kawasan Monas, Jakarta, beberapa hari terakhir. Buat yang penasaran, bajaj-bajaj itu adalah edisi Asian Games. Mereka didesain berdasarkan
tiga maskot Asian Games 2018. Sosialisasi ini dilakukan oleh Perusahaan Gas Negara (PGN).

Tiga maskot Asian Games 2018 yang menjadi motif Bajaj edisi khusus itu adalah Bhin Bhin, Atung, dan Kaka. Sekalian saja kita mengenal tiga maskot tersebut dan motif yang terpasang di bajaj edisi khusus Asian Games.

Bhin Bhin adalah Burung Cendrawasih asal Papua. Di Bajaj edisi Asian Games, warna yang digunakan dominan kuning. Pada bagian belakang bajaj ada motif pakaian suku Asmat dari Papua. Sedangkan bagian depan dibuat menyerupai paruh Bhin-Bhin. Helai-helai bulu juga menghiasi bajaj itu. Maskot ini melambangkan strategi.

Kalau Atung, adalah gambaran rusa bawean asal Gresik, Jawa Timur. Atung memakai motif sarung bercorak tumpal dari Jakarta. Gambaran ini ada samping bajaj. Atung sendiri merepresentasikan kecepatan.

Terakhir ada Kaka. Seekor badak bercula satu yang bisa ditemui di Ujung Kulon. Agar menyerupai badak, bagian depan bajaj ditambah ornamen tanduk. Dengan cat berwarna abu-abu. Kaka mempunyai corak syal bermotif bunga Palembang berwarna merah pada bagian atas bajaj. Sesuai dengan bentuknya, maskot ini merepresentasikan kekuatan.

“Ini merupakan salah satu bentuk kegiatan PGN dalam mempromosikan Asian Games. Branding bajaj ini sudah kita lakukan sejak 15 Mei. Sebanyak 20 unit bajaj dengan desain khusus Asian Games kami tugaskan berkeliling Jakarta untuk mempromosikan Asian Games,” kata Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim, Rabu (23/5).

Jobi mengatakan, ke-20 bajaj itu adalah milik pengemudi yang tergabung dalam Komunitas Bajaj Gas (Kobagas). Komunitas ini di bawah binaan PGN.

“Tugas mereka hanya berkeliling Jakarta melakukan promosi, jadi tidak mengambil penumpang. Bagi PGN, tiga daerah asal maskot tersebut juga menggambarkan wilayah operasi PGN yang tersebar di 12 provinsi yang membentang dari Barat ke Timur Indonesia,” terang Jobi.

Sejak pukul 07.00, bajaj sudah stand by di posnya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU) PGN Monas, Jakarta Pusat. Hingga petang, mereka hanya konvoi dan berkeliling agar dilihat banyak orang.

Buat yang ingin melihat penampakan bajaj ini, rute yang ditempuh adalah Monas, Kebon Sirih, Gambir, Istana Presiden, hingga Jalan Abdul Muis lalu kembali lagi ke Monas.

Selain berputar-putar mengelilingi Jakarta, nantinya bajaj tersebut akan mempunyai tugas khusus. Pada saat pelaksana Asian Games, bajaj tersebut bertugas sebagai feeder para pengunjung dari area parkir ke lingkungan GBK.

“Nanti pas Asian Games tugas mereka adalah mengantarkan tamu di area pertandingan seperti GBK. Sehingga lebih efektif,” kata Jobi.

Kepala Bidang Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan sangat antusias atas keterlibatan PGN dalam mempromosikan Asian Games 2018. Menurutnya ini merupakan salah satu bentuk peran aktif dalam mensukseskan Asian Games 2018.

“Asian Games bukan sekedar pagelaran olahraga melainkan kesempatan untuk mempromosikan kultur, budaya, alam serta pariwisata Indonesia. Kegiatan promosi ini juga mendukung Kemenpar dalam memasarkan destinasi pariwisata,” ujar Wawan Gunawan.

Wawan juga mengingatkan Asian Games merupakan momentum untuk membangkitkan semangat bangsa. Sehingga Indonesia semakin sukses, baik itu sukses prestasi maupun sukses perekonomian.

“Dulu, kita berjuang untuk membangun semangat persatuan dan kesatuan. Sekarang kita bersatu untuk mencapai sukses bersama melalui Asian Games 2018. Bersama kita bisa” kata Wawan Gunawan yang juga seorang Dalang Wayang Ajen itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, menilai branding bajaj ini merupakan sebuah dukungan positif. Baginya, dukungan PGN ini juga berarti respon positif terhadap pariwisata di Indonesia.

“Antusiasme seluruh pihak ini luar biasa. Mereka memberi perhatian lebih kepada Asian Games 2018. Dan, bajaj ini memang menampilkan konten yang bagus dan unik. Menggambarkan ketiga maskot secara detail. Pesan berupa branding terkait Asian Games ini tersampaikan dengan baik,” terang Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Menpar juga mengatakan, penyelenggaraan Asian Games memiliki dampak langsung dan tidak langsung yang terhadap pariwisata. Dampak langsungnya yakni peningkatan kunjungan wisman, berkembangnya infrastruktur, serta peningkatan ekonomi. Sementara, dampak tidak langsungnya yakni media value yang tinggi, nama Indonesia akan menjadi sorotan sekitar 200 negara yang menayangkan Asian Games 2018.

“Media Value Asian Games begitu tinggi. Karena itu, pariwisata Indonesia akan semakin hits karena adanya penyelenggaraan perhelatan olahraga akbar ini. Mari bersama kita sukseskan Asian Games 2018,” ajak Menpar, Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here