RAJA AMPAT – Berwisata di Raja Ampat, Papua Barat, dipastikan akan lebih nyaman selama libur Lebaran. Karena telah dibentuk tim terpadu untuk memberikan pengamanan bagi wisatawan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi Lamatenggo.

Menurutnya, tim terpadu terdiri dari Dinas Pariwisata Dinas, Dinas Perhubungan, Basarnas, dan aparat keamanan.

“Tim terpadu ini kami sebar di berbagai lokasi strategis. Baik itu di pelabuhan Waisai, hingga di setiap spot wisata di Kabupaten Raja Ampat. Dari mulai Waigeo sampai Misool untuk memberikan pelayanan para wisatawan yang berkunjung,” paparnya.

Menurutnya, tim terpadu tersebut merupakan program rutin tahunan dari Pemerintah Kabupaten Raja Ampat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan di setiap destinasi wisata Raja Ampat.

“Pemerintah Kabupaten Raja Ampat selalu siap memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung daerah tersebut selama libur lebaran maupun hari-hari biasanya,” ucapnya.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengapresiasi kesiapan Raja Ampat dalam menyambut wisatawan. Apalagi, Raja Ampat merupakan salah satu tujuan utama wisatawan. Terlebih saat ini Raja Ampat telah menjadi surga wisata bahari di Indonesia.

“Ini merupakan bukti jika Raja Ampat selalu siap memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Dengan dukungan yang mumpuni jelas membuat surga bahari ini semakin menarik untuk dikunjungi,” papar Ricky.

Surga bahari Raja Ampat memang luar biasa. Semakin hari destinasi ini menjadi primadona di Timur Indonesia. Kawasan perairan ini merupakan rumah bagi 75% jenis terumbu karang dunia. Total ada 553 jenis terumbu karang. Laut Raja Ampat pun dihuni 1.000 jenis ikan karang. Dengan kekayaannya, laut Raja Ampat bisa menghidupi 70.000 penduduk di sekelilingnya.

Seperti halnya Kepulauan Fam di Raja Ampat. Daerah ini mempunya kekayaan hayati yang super lengkap. Dari perspektif keterwakilan habitat, kepulauan ini merupakan representasi Raja Empat.

Begitu juga Kafiau. Daerah ini memiliki kekayaan hayati dan terumbu karang yang indah. Bahkan menjadi jalur migrasi dari paus dan lumba-lumba. Daerah daratnya pun tak kalah menariknya. Terlebih untuk pemerhati dan pengamat burung. Daerah ini memiliki burung endemik Kafiau Paradise King Fisher dan Kafiau Monarch.

Lain halnya dengan Misool. Daerah ini merupakan “surga kecil” yang menanti di taklukan. Keindahan pantai, bebatuan kars dan taman lautnya menawarkan atraksi alam yang memukau. Dengan segala keindahannya, tak salah memang jika Raja Ampat mendapat gelar tempat Snorkeling dan Diving Terbaik Dunia oleh CNN Travel.

“Dengan segala kelebihannya, Raja Ampat semakin siap dengan dukungan SDM-nya yang kian meningkat. Buktinya dengan kesiapan Raja Ampat memberikan kenyamana wisatawan selama masa libur Lebaran,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Mantan Dirut PT Telkom itu juga menyebut, kesiapan ini juga merupakan bukti komitmen kuat dari seluruh stakeholder. Rumusnya 3S. Ada solid, speed, dan smart. Untuk mencapainya dibutuhkan kekompakan semua elemen. Speed dibutuhkan untuk memenangkan persaingan ke depan. Sebab, kecepatan akan kalahkan pergerakan lambat. Lalu, smart berbasis digital.

“Konsep 3S ini harus dilakukan secara menyeluruh. Semua stakeholder harus solid, kompak, bersatu, dan bersemangat untuk maju. Untuk itu, perlu dilakukan percepatan agar Raja Ampat semakin mendunia dan ini ditopang aspek digital. Digital penting agar semakin personal, profesional, dan global,” tutupnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here