DENPASAR – Indeks Pertanaman (IP) di Desa Peguyangan Tangan, Kecamatan Denpasar Utara, Denpasar, Bali, meningkat setelah Kementerian Pertanian melakukan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). IP yang awalnya 250, naik menjadi 300, atau tiga kali tanam dalam setahun, setelah saluan irigasi direhab.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan RJIT adalah bagian dari water management.

“Tujuan dari kegiatan RJIT adalah memastikan lahan pertanian mendapatkan pasokan air yang cukup sehingga bisa membantu meningkatkan produktivitas pertanian,” terang Mentan SYL, Kamis (22/4/2021).

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, menjelaskan lebih lanjut mengenai kegiatan RJIT.

“Pada dasarnya RJIT itu memperbaiki atau merehabilitasi jaringan irigasi tersier yang rusak. Namun, RJIT juga meningkatkan fungsi irigasi agar lebih maksimal dalam mengairi lahan pertanian. Sehingga luas tanam bisa bertambah,” katanya.

Di Desa Peguyangan Tangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, kegiatan RJIT dilakukan Kelompok Subak Kedua dengan Ketua I Wayan Sija. Saluran irigasi ini memanfaatkan air dari Dam Kedewataan – Tukad Ayung

“Setelah direhab, saluran irigasi ini bisa melayani lahan seluas 60 Ha. Kegiatan RJIT dilakukan dengan panjang 150 M, Lebar 0,5 M, dan Kedalaman 0,4 M. Sedangkan dari hasil swadaya Poktan kegiatan dilakukan sepanjang 30 M.
Kondisi existing yang awalnya berupa saluran tanah, dengan RJIT berubah Beton Siklop (Cyclop),” ujarnya.

Dampak dari kegiatan ini sangat positif. Karena, bukan hanya IP yang meningkat. Produktivitas pertanian pun naik, dari 6 – 7 ton/Ha menjadi 7 – 8 ton/Ha.

Dampak lain pelaksanaan kegiatan RJIT adalah pengairan menjadi lancar, aliran air sampai ke hilir saluran, mempermudah pembagian air oleh kelompok, dan meningkatkan efisiensi irigasi.*

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here