JAKARTA – Pasar memberikan impresi sangat positif terhadap strategi ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Acuannya adalah Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) April 2021 sebesar 80,3. Angka tersebut naik 7,7 point dari bulan sebelumnya.

“Semua optimistis pertumbuhan ekonomi semakin membaik. IKE April memang tinggi. Hal ini tentu tidak lepas dari koreksi positif seluruh indikator pendukungnya. Kami optimistis kondisi perekonomian terus tumbuh dan menciptakan stabilitas positif,” ungkap Airlangga.

Kenaikan IKE April sebesar 7,7 point memang kompetitif. Sebab, IKE pada Maret 2021 masih terpaku diangka 72,6. Melihat indikator penyusun IKE April 2021, persepsi pasar terhadap penghasilan membukukan indeks 88,4 atau naik 10,2 point dari bulan sebelumnya.

Sinyal positif tersebut memang tidak lepas dari upaya pemerintah memperbaiki profil pekerja secara menyeluruh. Meski dibayangi pandemi Covid-19, formulasi ekonomi Airlangga mampu menaikan kesejahteraan pekerja hingga 3,78%. Hal ini tidak lepas dari produktifnya kembali industri, termasuk penguatan SDM melalui program Kartu Prakerja.

“Penghasilan masyarakat terus mengalami perbaikan. Apalagi, saat ini juga momentumnya mendekati Lebaran. Mereka mendapatkan penghasilan tambahan dari Tunjangan Hari Raya (THR),” terang Airlangga lagi.

Pemerintah sebelumnya sudah meminta pengusaha membayarkan THR secara full sebelum Lebaran 2021. Mendapat suntikan dana segar, konsumsi rumah tangga berdenyut kencang. Imbas positifnya meluas karena adanya peningkatan omzet usaha. Peningkatan omzet tentu bagus bagi pemilik usaha.

Lebih lanjut, kenaikan indeks juga terjadi pada kelompok dengan tingkat pengeluaran di bawah Rp5 Juta per Bulan. Indeks juga mengalami peningkatan pada seluruh kelompok usia, khususnya kelompok responden pada usia 41 Tahun hingga 50 Tahun.

“Konsumsi masyarakat membaik. Hal ini tentu optimal menggerakkan industri. Adanya berbagai perbaikan ini otomatis menggerakkan ketersediaan lapangan kerja,” jelas Airlangga lagi.

Membaiknya persepsi ketersediaan lapangan pekerjaan terlihat dari tumbuhnya indeks pada level 68 sepanjang April. Pada Maret 2021, indeks ketersediaan lapangan pekerjaan berjumlah 58,6. Hal ini memang sebanding dengan serapan tenaga kerjanya.

Mengacu data BPS, serapan pekerja formal naik 0,85% di posisi 40,38%. Komposisi pekerjaannya adalah buruh, karyawan, juga pegawai. Pekerja informal justru turun dari 60,47% jadi 59,62%. Seiring perbaikan upah, tingkat partisipasi angkatan kerja berada pada porsi 68,08%. Naik 0,38% dari posisi terakhir di 67,7%.

Untuk tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan naik 0,9%, sedangkan laki-laki positif tumbuh 0,27% pada posisi 82,41%. Respon positif juga terlihat dari kelompok pendidikan, khususnya level akademi. Pekerja lulusan universitas naik menjadi 10,18% dari strata 9,63%.

“Kondisi semuanya saat ini sedang bagus. Wajar bila kepercayaan konsumen terus tinggi. Kami optimistis, kondisi tersebut akan semakin optimal saat pandemi Covid-19 sudah selesai sepenuhnya,” tegas Airlangga.

Seiring pulihnya profil pasar, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama juga meningkat menjadi 84,6%. Sebelumnya, kemampuan serapan pasar untuk barang tahan lama hanya sekitar 80% pada Maret 2021.

Tingginya konsumsi pasar juga terlihat dari pembelian barang elektronik.dan perabot rumah tangga. Rata-rata tingkat pengeluaran mereka mencapai Rp1 Juta hingga Rp2 Juta per Bulan. Menariknya, kenaikan konsumsi tersebut terjadi merata di seluruh kelompok usia khususnya rejtabg 20-30 Tahun.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here