JAKARTA – Suara optimisme perekonomian Indonesia akan tumbuh kompetitif pada 2021. Meski masih dibayangi pandemi Covid-19, namun turbulensi akan berkurang seiring kehadiran vaksin. Proses pemberian vaksinasi, khususnya tahap pertama, juga sudah dimulai. Dengan fakta tersebut, wajar bila Indonesia optimistis bisa memenuhi target pertumbuhan ekonomi 6% hingga 2022.

Skenario pemulihan ekonomi nasional akan sepanjang 2021. Problem pandemi Covid-19 sudah bisa diatasi tuntas. Pertumbuhan ekonomi secara bertahap dipercaya mendekati tren global 3%. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tetap berada di Tiongkok yang mewakili kawasan Asia. The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) memperkirakan angka pertumbuhan ekonomi ASEAN melonjak 6,2%.

Dalam laporan tersebut, pemulihan ekonomi di ASEAN pada 2021 sebagian disebabkan low base effect dari 2020 sebagai baseline. Hanya saja, kebijakan makroekonomi dinilai tetap berperan akomodatif. Bentuknya berupa dukungan fiskal ekstensif dengan suku bunga rendah. Lebih lanjut, Dana Moneter Internasional (IMF) menilai proyeksi ekonomi Indonesia dalam zona positif. Ekonomi mulai mengalami rebound pada semester kedua 2020.

IMF memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8% pada 2021 dan 6% pada tahun 2022. Proyeksi tersebut ditopang dukungan kebijakan yang kuat, termasuk rencana distribusi vaksin Covid-19 serta membaiknya kondisi ekonomi dan keuangan global.

Lalu, bagaimana bila dikombinasi dengan UU Cipta Kerja? Melalui Undang-Undang No 11/2020 tersebut, IMF menegaskan undang-undang ini sangat membantu mengurangi hambatan bagi investasi. Investasi dibutuhkan untuk penciptaan lapangan kerja baru dan meningkatkan produktivitas. Untuk itu standar tata kelola yang berkualitas tinggi di pengaturan regulasi saat mengimplementasikan UU ini harus dipertahankan.

Lembaga internasional lainnya, Bank Dunia, memprediksikan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,4% di 2021. Proyeksi Bank Dunia ini tercatat dalam Global Economic Prospect edisi Januari 2021. Pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di zona positif menyusul proyeksi pertumbuhan di kawasan Asia Timur dan Pasifik di level 7,4% di sepanjang 2021.

Serupa mancanegara, optimisme pertumbuhan ekonomi kompetitif juga menggumpal di dalam negeri. Menkeu Sri Mulyani Indrawati meyakini pertumbuhan ekonomi tahun ini mulai menunjukkan angka positif. Salah satu faktornya adalah proses vaksinasi yang mulai berjalan. Ekonomi Indonesia pada Maret-April 2021 diproyeksikan tumbuh dalam rentang antara 4,5%-5,5%. Begitu pula pada Mei-Juni 2021, ekonomi diprediksi bertahan di level 4,5%-5,5%.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi menembus 5% pada September-Oktober 2021. Lalu, ekonomi diprediksi bertahan di level 5% pada Desember 2020, sebagaimana tertuang di asumsi APBN 2021.Bank Indonesia (BI) optimistis perekonomian Indonesia di 2021 akan kembali ke zona positif, bahkan melesat hingga berada di kisaran 4,8% hingga 5,8%.

Ketahanan perekonomian di tahun ini ditopang oleh membaiknya sejumlah komponen pembentuk produk domestik bruto (PDB), yaitu perbaikan kinerja ekspor didukung dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi global.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here