JAKARTA – Usaha kerakyatan terus diakselerasi. Pemberdayaannya dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui suntikan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Airlangga saat ini menaikan plafon KUR hingga Rp20 Miliar. Dengan begitu, UMKM akan berkembang optimal dan jadi salah satu solusi kesejahteraan masyarakat.

“UMKM menjadi bagian penting karena langsung bersinggungan dengan masyarakat luas. Siapapun bisa membuat unit usahanya masing-masing. Untuk itu, kami menyiapkan akses permodalannya melalui KUR. Saat ini plafornya terus ditambah,” ungkap Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Slot plafon KUR super jumbo Rp20 Miliar memang disiapkan pemerintah. Naik sangat signifikan. Sebab, plafon KUR sebelumnya hanya berada diangka Rp500 Juta. Slot KUR Rp20 Miliar potensial untuk pengembangan usaha. Adapun alokasi KUR Rp500 Juta hanya cukup untuk modal kerja saja. Pelaku UMKM masih kesulitan dalam pengembangan usahanya.

“Akses modal diberikan lebih leluasa. Tujuannya, agar UMKM bisa mengembangkan usahanya menjadi lebih besar. Dengan begitu, potensi serapan tenaga kerjanya jadi lebih optimal,” terang Airlangga.

Permodalan optimal memang diperlukan oleh banyak UMKM. Apalagi, total ada sekitar 64 Juta pelaku UMKM. Dari jumlah itu, sekitar 3,47% berstatus kewirausahaan. Artinya, masih banyak UMKM yang memerlukan ‘uluran tangan’ untuk pengembangan usahanya. Sebagai informasi tambahan, negara maju memiliki slot kewirausahaan hingga 14%.

“Secara kuantitas, level UMKM harus dinaikan. Dengan begitu, perekonomian akan semakin produktif dan Impact positifnya lebih besar. Keuntungan makronya tentu juga lebih besar,” jelas Airlangga lagi.

Penaikkan plafon menjadi Rp20 Miliar juga menjadi upaya untuk meningkatkan rasio kredit. Apalagi, alokasi anggaran rasio kredit ditarget 30% untuk tahun 2024. Bila dikomparasi dengan beberapa negara ASEAN lainnya, porsi kredit bagi UMKM cukup kecil. Sebab, Singapura memberi porsi kredit hingga 34%, lalu Malaysia dan Thailand masing-masing 50%. Korea.Selatan bahkan mengalokasikan kredit hingga 81% untuk UMKM.

“UMKM mampu bertahan sepanjang pandemi Covid-19. Sektor ini bahkan menjadi penggerak Ekonomi yang efektif,” tutup Airlangga. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here