JAKARTA – Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan penanganan pandemi Covid-19 terus on the track. Apalagi, dana PEN sepanjang Kuartal I/2021 sudah terserap sekitar 22,3% dari kuota yang ada. Saat ini ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan, lalu Covid-19 terus tertekan melalui program PPKM Mikro dan vaksinasi.

Serapan dana PEN memang efektif sepanjang Kuartal I/2021. Angka riil serapannya sekitar Rp155,6 Triliun hingga 30 April 2021. Slot 22,3% dari kuota total Rp699,43 Triliun. Jumlah dana PEN tersebut naik 21% dari realisasi anggaran tahun ahun sebelumnya. Angka riilnya berjumlah Rp579,78 Triliun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, dana PEN memberi impact positif

“Dana PEN memberikan impact positif besar terhadap ekonomi dan kesehatan. Keduanya bisa dijalankan bersama. Sejauh ini serapannya bagus dan pengaruhnya luar biasa. Ekonomi tumbuh positif, lalu kasus aktif Covid-19 terus ditekan. Dana PEN akan terus memberikan manfaat positif bagi masyarakat,” ungkap Airlangga.

Terserap 22,3% dari kuota, dana PEN disalurkan ke berbagai sektor. Untuk program Kesehatan, dana PEN yang terserap mencapai Rp21,5 Triliun atau 12,1% dari nilai total pagu Rp175,52 Triliun. Serapan dana PEN untuk program Perlindungan Sosial sekitarbRp49,07 Triliun. Porsinya 32,7% dari total pagu Rp150,88 Triliun. Untuk sektor Prioritas serapan dana PEN mencapai Rp18,98 Triliun atau 15,3% dari angka total pagu Rp125 Triliun.

Optimalisasi serapan dana PEN juga terjadi pada program UMKM. Dana yang sudah terserap sekitar Rp40,23 Triliun atau 28% dari total pagu Rp191,13 Triliun. Program PEN juga memberikan Insentif Usaha dengan realisasi Rp26,2 Triliun atau 46,2% dari total pagu Rp56,72 Triliun. Ada juga Anggaran Perlindungan Sosial yang sudah tersalurkan sebesar Rp49,07 Triliun atau berkisar 32,7% dari nilai pagu Rp150,28 Triliun.

“Serapan anggaran PEN akan terus berlanjut untuk membawa manfaat bagi masyarakat luas. Yang pasti, ada juga program lain seperti Bantuan Langsung Tunai Desa yang serapannya baru 12%. Untuk program seperti ini tentu akan terus didorong dan dioptimalkan sehingga mampu memberi nilai plus,” terang Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Bila ekonomi prospeknya sangat bagus, lalu bagaimana penanganan Covid-19? Selama PPKM Mikro digulirkan, pergerakan curva Covid-19 menurun. Hingga April ini, kasus konfirmasi harus Hanya 5.222 kasus per hari. Angka turun drastis karena kasus aktif harian di Januari 2021 masih 10 Ribu kasus per hari.

“Penanganan Covid-19 semakin membaik. Pemerintah juga terus melanjutkan kebijakan PPKM Mikro untuk periode 4-17 Mei 2021. Untuk PPKM Mikro kini berlaku di 30 provinsi. Adapun program vaksinasi terus berlangsung,” kata Airlangga.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here