MEDAN – Perang terhadap hoaks atau berita bohong terus dilakukan Master C19 Portal KMA. Zonasi sosialisasinya kini berada di Sumatera Utara (Sumut). Master C19 Portal KMA pun menggandeng kaum milenial Sumut. Bukan sekedar memahami, para milenial juga diminta untuk menghindari hoaks.

Kampanye anti hoaks dibakar Ketua Dewan Pembina Master C19 Portal KMA Ahmad Syauqi. Gus Oqi-sapaannya-pun sukses membakar spiris milenial Sumut untuk memerangi hoaks, Rabu (6/3). Treatment yang dilakukan melalui workshop ‘Kontra Hoax’ di Hotel Garuda Plaza, Medan, Sumut. Gus Oqi pun menegaskan, hoaks sebagai ancaman serius dan membahayakan negara.

“Hoaks ini sangat membahayakan. Bisa mengganggu dan mengancam keutuhan NKRI. Sebab, isi dari hoaks ini menyesatkan dan bisa menjadi adu domba. Untuk itu, kami ini tetap berkomitmen memerangi hoaks. Kami ajak para generasi muda Sumut untuk aktif ambil bagian dalam kampanye ini,” ungkap Gus Oqi, Rabu (6/3).

Menggandeng milenial, workshop pun ditutup dengan komitmen bersama. Deklarasi untuk memerangi hoaks. Sebab, hoaks ini sering membuat resah masyarakat khususnya menjelang pelaksanaan Pilpres dan Pileg pada 17 April 2019. Menjadi garda terdepan perang terhadap hoaks, deklarasi para milenial Sumut ini disaksikan oleh Gus Oqi.

Selain Gus Oqi, hadir juga beberapa tokoh penting dalam deklarasi ini. Ada Mufti Makarim, Habib Husein Ja’far Al Badar, Dodi Dwi Nugroho (Master C19 KMA), dan Aswan Jaya (Inisiator). Lebih lanjut, Gus Oqi kembali mengingatkan bahaya hoaks. Berita bohong itu ibarat bom atom dengan daya rusak luas. Seperti tanaman beracun yang dikonsumsi hingga menjadi penyakit kronis dalam masyarakat.

“Sekali lagi, kami ingatkan bahaya hoaks ini. Berita bohong ini dahsyat dampaknya, seperti bom atom. Sangat menghancurkan dengan skala luas. Kalau terus dikonsumsi masyarakat, bisa menjadi racun yang mematikan. Jadi, mari hindari penyebaran hoaks. Cara ini bisa dimulai dari lingkungan kecil, seperti teman atau keluarga,” terang Gus Oqi yang juga putra Cawapres 01 KH Ma’ruf Amin.

Lebih luas, strategi membungkam hoaks pun dipaparkannya. Masyarakat diminta menyaring informasi yang masuk. Informasi itu lalu dicek kebenarannya. Tidak gegabah menyebarkan informasi sebelum 100% mendapatkan keakuratan data dan informasi. Gus Oqi mengungkapkan, workshop ‘Kontra Hoax’ bisa menjadi agen untuk memerangi berita bohong.

“Informasi harus ditimbang data dan faktanya. Dan, saya yakin, peserta workshop di Sumut ini paham. Mereka bisa menjadi agen anti hoaks yang handal. Mereka tidak akan lagi menjadi bagian dari rantai penyebar berita bohong,” ungkapnya lagi.

Hoaks memang menjadi perhatian publik jelang Pilpres dan Pileg 2019. Gus Oqi pun lalu berceritaKMA juga menjadi korban hoaks pasca ditetapkan sebagai , Cawapres 01. “KH Ma’ruf Amin juga sempat kena isu hoaks. Ada video ucapan Natal lengkap dengan topi Sinterklas yang disebar di media sosial. Kini, bagi masyarakat cerdas, mereka sudah bisa menyaring informasi seperti ini,” papar Gus Oqi lagi.

Sementara, Inisiator Aswan Jaya mengakui, hoaks dari kelompok tidak bertanggung jawab membuat Pilpres dan Pileg 2019 menjadi tidak kondusif. Upaya untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat luas pun diperlukan. “Jumlah peserta workshop ada 89 orang, naik 19 dari undangan. Ini artinya respon publik sangat tinggi. Setelah agenda ini, masalah hoaks akan turun drastis,” tutupnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here