www.INDONESIATRAVEL.NEWS, LOMBOK UTARA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan lima instruksi terkait penanganan gempa Lombok. Setelah memastikan akurasi jumlah kerusakan, perbaikan berbagai fasilitas langsung diberikan. Harapannya, agar perekonomian masyarakat terdampak gempa lekas berdenyut kembali.

Percepaan perbaikan berbagai fasilitas milik masyarakat terdampak gempa pun terus dilakukan. Setelah meninjau secara langsung kondisi korban gempa, Jokowi pun langsungmenggelar rapat terbatas. Rapat terbatas ini digelar di halaman RSUD Tanjung, Tanjung, Lombok Utara, Senin (13/8). Agendanya, upaya percepatan recovery wilayah Lombok Utara yang porak poranda akibat gempa berkekuatan 7 SR.

“Percepatan pembangunan kembali harus dilakukan. Pertama, pastikan betul jumlah rumah yang rusak. Kerusakannya menurut berat, sedang, juga ringan,” ungkap Jokowi mengawali rapat terbatas, Senin (13/8).

Akurasi data mengenai kerusakan rumah warga terdampak gempa mutlak dibutuhkan. Hal ini untuk membantu kemudahan pemerintah mendistribusikan bantuan-bantuan kepada setiap keluarga. Apalagi, pemerintah sudah menyiapkan bantuan besar. Bagi warga yang rumahnya rusak berat, pemerintah akan memberikan bantuan perumahan hingga Rp50 juta per kepala keluarga.

Bukan hanya pendataan, action cepat juga dilakukan Jokowi. Melalui rapat terbatas, Jokowi meminta agar bantuan perumahan mulai didistribusikan pada Selasa (14/8). Pendistribusian bantuan dimulai dari warga yang rumahnya rusak berat. Targetnya sedikitnya 1.000 kepala keluarga yang rumahnya rusak berat sudah bisa mendapatkan bantuan ini pada hari peama penyaluran, Selasa (14/8).

“Dimulai besok pagi (Selasa, 14/8), bantuan untuk rumah yang rusak berat akan segera diserahkan. Saya harapkan paling tidak minimal bisa seribu bantuan yang diserahkan. Setelah itu, kemudian dilanjutkan penyerahan bantuan perbaikan rumah untuk lainnya,” kata Jokowi lagi.

Bukan hanya perumahan, Jokowi juga meminta agar aktivitas masyarakat di daerah terdampak gempa bisa langsung pulih. Melalui instruksinya yang ke tiga, Jokowi pun meminta agar memprioritaskan juga perbaikan fasilitas penunjang ekonomi. Jokowi menegaskan, fasilitas yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi masyarakat wajib diprioritaskan.

“Fasilitas-fasilitas umum yang berkaitan dengan ekonomi, misalnya pasar agar didahulukan. Terutama pasar-pasar yang rusaknya ringan agar segera diperbaiki. Masyarakat ini harus didorong terus untuk beraktivitas ekonomi kembali,” tuturnya.

Instruksi keempat, Jokowi meminta adanya edukasi berkesinambungan bagi warga Lombok. Sebab, di wilayah ini pernah terjadi beberapa kali gempa besar sejak 1979. Dengan kata lain, wilayah Lombok ini merupakan kawasan rawan bencana gempa. Sebagai solusinya, pembangunan kembali rumah warga harus menerapkan teknologi tahan gempa.

“Harus kita mulai sejak saat ini. Pembangunan rumah memakai konstruksi RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Konstruksi RISHA ini nanti akan dikawal oleh Kementerian PU. Jadi, rumah yang dibangun dengan jumlah yang disebutkan benar-benar tahan gempa,” terang Jokowi lagi.

Tidak kalah penting, Jokowi juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk membenahi fasilitas umum lainnya. Fokusnya adalah perbaikan fasilitas pendidikan dan kesehatan itu secara menyeluruh. Proses perbaikannya juga dilakukan secepatnya agar akses pendidikan anak-anak di Lombok tidak terganggu. Lalu, masyarakat bisa mendapatkan akses kesehatan secara maksimal.

“Berbagai upaya yang dilakukan Presiden adalah agar kehidupan masyarakat Lombok secepatnya bisa normal kembali. Mereka bisa secepatnya menata kembali kehidupannya. Yang jelas, upaya ini dilakukan cepat dan maksimal,” pungkas Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here