Jakarta – Masih segar dalam ingatan saya ketika Rizal Ramli menyerang salah satu menteri Jokowi dengan istilah Begal Digital. Bukan hanya itu, orang yang dianggap pakar ekonomi ini secara membabi buta menuduh partai-partai di Indonesia menjalankan politik uang yang ujungnya adalah penciptaan demokrasi kriminal. Ini berbahaya buat masyarakat secara luas, ungkap Noval Fahrizal Gunawan.

Noval menambahkan, Ini kok aneh ya, seorang yang katanya pakar ekonomi seperti Rizal Ramli malah ngomong ngawur tanpa data juga tidak terlihat niat mencerdaskan bangsa. Harusnya dia bisa mengkritik dengan baik dan benar bukan main tuduh seperti itu.

Kami anak muda Indonesia itu rindu dengan tokoh-tokoh yang cerdas mengkritik juga cakap mengajarkan publik. Bukan sekedar sensasi publik yang diciptakan, yang secara tidak sadar dia mengajak publik menjadi sekedar tidak suka atas kebijakan yang dilakukan pemerintah, terang Noval yang merupakan Mahasiswa semester 2 UNKRIS (universitas Krisnadwipayana).

Noval juga mengajak publik untuk menjauhkan segala ajakan yang bersifat “kebencian” bukan kritikan membangun. Demokrasi kita adalah demokrasi yang menjunjung tinggi perbedaan sebagai upaya membangun negara. Dan meminta agar tokoh-tokoh pembenci untuk segera taubat secara total, ujarnya.

jangan hanya mencari kepetingan secara pribadi demi mengembalikan jabatan penting dalam negeri ini, tutup Noval Fahrizal.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here