Batam – Program hot deal yang diluncurkan Kementerian Pariwisata terbukti sukses. Provinsi Kepulauan Riau merasakan hal itu. Lewat hot deal, jumlah kunjungan wisatawan ke Kepri meningkat. Bahkan, melewati kunjungan wisatawan ke DKI Jakarta pada semester I-2019.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau sebanyak 1,4 juta wisatawan sepanjang Januari-Juni 2019. Jumlah itu hanya bisa dikalahkan Bali. Pelancong ke Pulau Dewata tercatat 2.305.802 kunjungan pada semester I-2019.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar, capaian itu adalah hasil kerja sama antara Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi dan kabupaten/kota di Kepri. Termasuk dukungan dari pihak swasta.

Buralimar menambahkan, peningkatan tersebut tidak lepas dari 3 strategi yang diterapkan Kementerian Pariwisata di Kepulauan Riau. Khususnya Batam. Yaitu Hot Deals, Travel Hub dan Cross Border.

“Hot Deals adalah paket kunjungan yang ditawarkan Kementerian Pariwisata kepada wisman. Khususnya, kepada mereka yang ingin berkunjung ke Kepri. Termasuk ke Batam, Bintang, Tanjung Pinang, dan daerah lainnya. Dalam program itu, Kementerian menggandeng operator kapal, hotel dan lainnya untuk membuat paket “bundling”, yang murah kepada wisman. Program itu, terutama ditawarkan saat low season,” papar Buralimar, Selasa (6/8).

Diakuinya, program ini sangat menarik wisman datang ke Kepri. Karena, dengan membayar 100 dolar Singapura, wisman sudah bisa mendapatkan tiket kapal pulang-pergi Batam-Singapura. Serta menikmati spa, atau menginap di hotel atau paket wisata lainnya.

Program lain yang menurut Buralimar sukses adalah Tourism Hub. Program ini mengajak wisatawan yang datang ke Singapura, melanjutkan perjalanan berbagai daerah di Kepri. Seperti ke Batam, Tanjung Pinang, Bintan dan Karimun.

“Dengan program itu, kita merayu wisatawan yang datang ke Singapura. Mereka kita ajak ke Batam, Kepri. Dari China dan India banyak. Besok ada 1.000 orang datang dari India,” kata dia.

Buat Buralimar, keberhasilan Kepri tidak terlalu berlebihan. Sebab, Kepri memiliki banyak potensi di bidang pariwisata.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, mengakui Kepulauan Riau memiliki banyak keunggulan. Apalagi, provinsi ini ditopang Batam-Bintan-Tanjungpinang.

“Kementerian Pariwisata sudah menyadari potensi itu. Karenanya, pemerintah membuat berbagai program untuk mengembangkan industri di Kepulauan Riau. Khususnya tiga kota itu,” paparnya.

Rizki juga meminta swasta turut mendukung berbagai program yang diluncurkan. Harapannya, makin banyak wisman yang tertarik mengunjungi Kepri.

“Menteri Pariwisata juga meminta seluruh pelaku industri pariwisata mendukung program hot deals. Caranya, dengan memberikan potongan harga pada wisman, terutama saat musim rendah kunjungan,” kata Rizki.

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, hot deal memang program yang memberikan potongan harga. Namun, pelaku wisata tidak akan rugi. Karena, hot deal ditawarkan pada saat “low season”. Atau saat tingkat kunjungan sedang rendah.

“Hot deals pada dasarnya menjual pada saat low season. Menjual sesuatu yang tidak laku. Kalau tidak laku, ‘fix cost’ tetap jalan. Kita menyiasati itu,” kata dia.

Menurut dia, ketimbang tidak ada konsumen yang datang pada musim rendah kunjungan, lebih baik memberikan potongan harga.

“Dari pada kosong seperti itu. lebih baik kasih diskon untuk meng-‘attract’,” kata dia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here