Batam – Ada banyak hal yang bisa dinikmati wisatawan di Batam. Usai mengunjungi Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah yang baru saja diresmikan, pelancong juga bisa refreshing di berbagai destinasi yang ada. Termasuk berburu kuliner khas yang jadi favorit masyarakat setempat dan juga para pendatang.

Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau Boeralimar mengatakan, kuliner di Batam sangat beragam. Mulai dari makanan berat hingga sekadar cemilan yang menggugah selera. Seperti mie tarempa, mie lendir, luti gendang, bingka bakar, dll.

“Bagi pecinta olahan mie, wajib mencicipi mie tarempa saat berkunjung ke Batam. Mie ini diolah dengan bumbu rempah yang kuat, sehingga menciptakan cita rasa istimewa yang berbeda dengan hidangan mie lainnya. Saat memesan, Anda akan ditanya apakah pilih penyajian dengan kuah, nyemek-nyemek, atau kering,” ujarnya, Sabtu (21/9).

Rumah makan mie tarempa umumnya juga menyediakan kuliner yang tak kalah khas, yakni luti gendang. Bisa dibilang, mie tarempa dan luti gendang adalah pasangan kuliner yang tak terpisahkan. Namun begitu, kedua kuliner ini sejatinya tidak saling berhubungan. Keduanya adalah menu berbeda, meski selalu tersedia di tempat yang sama.

“Luti gendang adalah sajian pembuka atau camilan di kedai-kedai yang menjual mie tarempa. Bentuknya mirip seperti roti goreng yang diisi dengan abon ikan tuna. Belakangan, isian luti gendang sudah dimodifikasi. Ada yang berisi keju, ada pula yang berisi parutan kelapa,” jelasnya, diamini Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata.

Lain lagi dengan bingka bakar. Kue khas Melayu ini terlihat lebih artistik karena berbentuk bunga. Kue ini tidak hanya disukai turis lokal, tetapi juga wisatawan dari Singapura dan Malaysia. Disamping memiliki rasa asli pandan, sekarang bingka bakar juga memiliki varian rasa lain seperti keju, coklat, dan wijen.

Sementara bagi yang masih penasaran dengan olahan mie, bisa juga mencicipi mie lendir. Kuliner ini disajikan dengan bumbu kuah kental, dilengkapi dengan irisan telur, tauge, cabai, bawang goreng, dan seledri. Seperti mie tarempa, mie lendir pun sudah sangat populer. Wisatawan bisa dengan mudah mendapatkan tempat makan yang menjual mie lendir di Batam.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menyatakan, pariwisata Batam terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Selain memiliki destinasi wisata alam, daerah ini juga punya beragam event unggulan. Mulai dari sport tourism, festival kuliner, hingga seni budaya.

“Kini, pariwisata Batam semakin lengkap dengan hadirnya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah sebagai destinasi wisata religi. Masjid ini diyakini bakal mengundang rasa penasaran banyak wisatawan karena disebut-sebut menjadi masjid terbesar di Sumatera,” ungkapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, hadirnya Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah menjadi angin segar untuk perkembangan pariwisata Batam yang dinamis. Dengan hadirnya destinasi ini, kunjungan wisman dipastikan semakin meningkat.

“Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah akan saling mendukung destinasi-destinasi lain di kota Batam. Saling melengkapi, sehingga Batam menjadi daerah yang kaya dengan atraksi. Belum lagi sederet event tahunan yang terus digelar. Saya yakin pariwisata Batam akan terus berkembang dan maju,” tandasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here