INDONESIATRAVEL.COM, LOMBOK – Kegiatan Funwalk di Pasar Pancingan, Minggu (13/1), turut dimeriahkan PT Digital TunaiKita. Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lombok, Nusa Tenggara Barat, TunaiKita menyajikan informasi menarik bagi para peserta kegiatan.

Selain sosialisasi pemanfaatan teknologi finansial untuk hidup lebih baik, TunaiKita juga mengajak masyarakat membiasakan hidup sehat. Kegiatan pembuka di tahun 2019 ini mengusung semangat hidup sehat dan maju meraih masa depan.

Direktur TunaiKita Andry Huzain menyatakan, hadirnya TunaiKita di Lombok adalah untuk memberi kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan. Teknologi yang ditawarkan memberi peluang besar bagi publik dalam mengakses layanan keuangan di Indonesia.

“Sejak awal, TunaiKita telah melakukan ekspansi layanan ke berbagai daerah di Indonesia. Harapannya dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang belum terlayani lembaga keuangan konvensional. Termasuk bagi konsumen yang membutuhkan pinjaman cepat dari lembaga keuangan kredibel,” ujarnya.

TunaiKita hadir dengan misi mengenalkan teknologi finansial ke masyarakat. Dengan penawaran produk pinjaman cepat tanpa agunan, dengan proses pinjaman yang mudah. Dalam proses data, TunaiKita menggunakan teknologi lending robot melalui algoritma komputer. Ini dilakukan untuk menentukan kelayakan kredit seorang nasabah.

“Setelah melengkapi data melalui aplikasi dalam tiga menit, persetujuan kredit bisa diperoleh dalam waktu 24 jam. Jumlah pinjaman yang ditawarkan berkisar Rp500 ribu sampai Rp20 juta, dengan jangka 10 hari hingga 6 bulan,” jelasnya.

Staff Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Kemenpar Don Kardono menambahkan, kegiatan funwalk diharapkan dapat semakin memulihkan pariwisata Lombok. Terlebih, recovery Lombok sudah dilakukan sejak 1 September 2018. Atau dua hari setelah bencana gempa bumi. Ia berharap masyarakat Lombok tidak berlarut-larut dalam kedukaan.

“Banyak sekali prestasi yang mengangkat brand Lombok sebagai bagian dari Wonderful Indonesia. Reputasi Lombok sudah mendunia. Lombok bahkan pernah terpilih menjadi pulau terbaik nomor tiga dunia versi Travel and Leisure. Jadi Lombok sudah harus bangkit,” ucapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menngungkapkan, Lombok memang bukan daerah biasa. Wilayah di Provinsi NTB ini adalah salah satu dari 10 destinasi prioritas yang juga disebut ‘Bali Baru’. Namun, guncangan gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang terjadi pada 29 Juli 2018 lalu telah memporakporandakan semuanya. Sektor pariwisata pun sempat ‘pincang’, tapi sudah dilakukan recovery.

“Soal recovery Lombok, Kemenpar sudah menjalankan 3 langkah strategis yang terus dipantau hingga sekarang. Ketiganya yakni menyangkut sumber daya manusia, pemulihan destinasi, dan pemasaran,” jelasnya.

Untuk sumber daya manusia (SDM), Kemenpar telah berupaya memulihkan mental masyarakat dan pelaku industri agar tidak terpuruk berkepanjangan. Menpar Arief juga berkoordinasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk relaksasi aturan. Misalnya pengurangan bunga pinjaman.

Sementara terkait pemulihan destinasi, mencakup banyak hal meliputi A3. Yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Semua harus diperhatikan. Tidak boleh setengah-setengah. Termasuk dengan langkah strategis ketiga yakni soal pemasaran. Promosi akan terus dilakukan untuk menjaring wisatawan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here