SAMOSIR – Kampung Ulos Hutaraja dijamin lebih cantik dan eksotis. Kampung ini akan segera dibenahi secara menyeluruh. Nuansa tradisional akan lebih ditonjolkan. Kampung Ulos Hutaraja akan didorong sebagai suaka budaya.

Pembenahan dilakukan untuk mendukung Destinasi Super Prioritas Danau Toba. Salah satu fokusnya berada di Kampung Ulos Hutaraja, Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Pangaruruan, Samosir, Sumatera Utara. Desa wisata tersebut memiliki banyak potensi, seperti rumah adat Gorga dan kerajinan ulos. Dan, penataan kembali kawasan dimulai dari 40 rumah Gorga.

“Kampung Ulos Hutaraja akan ditata ulang. Salah satunya 40 rumah Gorga. Kawasan ini didorong jadi semacam kota pusaka. Dengan begitu, Kampung Ulos Hutaraja tersebut akan sepenuhnya menjalankan fungsinya sebagai destinasi wisata unggulan,” ungkap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Rehabilitas diberikan kepada 40 rumah Gorga karena beberapa latar belakang. Ada rumah Gorga yang kondisinya dinilai sudah tidak layak huni lagi. Selain faktor usia, kondisinya juga tidak terawat baik. Lalu, beberapa rumah Gorga sudah berganti style menjadi modern dan kekinian. Basuki menambahkan, fungsi rumah Gorga akan dikembalikan sepenuhnya.

“Rehabilitasi rumah-rumah Gorga ini dilakukan. Fungsinya sebagai warisan tradisi dan budaya harus dikembalikan sepenuhnya. Apalagi, beberapa rumah Gorga sudah beralih modern. Nantinya rumah ini akan dikembalikan seutuhnya. Dengan begitu, wisatawan akan mendapatkan experience terbaik di sini,” lanjut Basuki.

Melakukan penataan ulang menyeluruh, berbagai infrastruktur tambahan akan diberikan. Salah satunya, penataan konsep sanitasi bagi Kampung Ulos Hutaraja. Kawasan ini akan dilengkapi toilet bersih.

“Perbaikannya menyeluruh. Penambahan fasilitas pasti dilakukan. Potensinya besar, apalagi di sini salah satu penghasil ulos berkualitas. Nantinya perbaikan juga diarahkan untuk mendukung pelestarian ulos tersebut. Dengan begitu, transformasi pengetahuan ulos dan keahlian masyarakat berkelanjutan,” terang Basuki lagi.

Sebagai penghasil ulos, ada beragam motif yang dihasilkan di sini. Selain ulos Batak Toba, masyarakat Kampung Ulos Hutaraja juga menghasilkan motif khas Suku Karo. Proses produksinya dilakukan secara manual, lalu proses pewarnaannya alami.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menjelaskan, proses penataan ulang Kampung Ulos Hutaraja akan positif bagi pariwisata secara keseluruhan.

“Penataan ulang Kampung Ulos Hutaraja sangat bagus. Wisatawan akan mendapatkan dan menikmati sisi eksotis destinasi ini secara penuh. Kalau sudah ditata ulang dan menguatkan nuansa tradisionalnya, maka destinasi ini akan semakin instagramable. Pasti ada banyak wisatawan yang berkunjung, apalagi posisinya strategis,” jelas Arief.

Kampung Ulos Hutaraja berada di tepi jalan lintas Pangururan-Tomok. Lebih menarik lagi, aksesibilitas kawasan ini akan ditopang akses jalan Pangururan-Naingggolan. Sisa pengembangan jalan lingkar sepanjang 21 Km tersebut akan dibenahi. Lebar ruas jalan tersebut akan dinaikan menjadi 7 Meter. Sebelumnya, jalan lingkar Samosir sepanjang 146 Km sudah tersambung, dilebarkan, diaspal.

“Kawasan Kampung Ulos Hutaraja akan semakin maju ke depannya. Produktivitas masyarakatnya naik seiring pergerakan wisatawannya. Dengan kemudahan aksesibilitasnya, arus wisatawan akan semakin optimal. Ujungnya, tentu masyarakat yang menikmati value ekonomi dari seluruh aktivitas ini,” tutup Arief yang juga Menpar Terbaik ASEAN.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here