TANJUNGPINANG – Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat langsung direspon positif market. TA/TO siap bersinergi untuk memasarkannya. Sebab, Pulau Penyengat banyak menawarkan sisi menariknya. Secara resmi, launching paket wisata tersebut direncanakan 23-24 Agustus 2019.

Uji Trail Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat sebelumnya sudah dilakukan, 24-27 Juli. Sedikitnya ada 8 konten utama yang diujikan. Sebut saja Cooking Class (CooClass), Literature Tour (LitTour), Tour of the Mosque, dan Bentor/Cycling Historical Tour (BenCHiT). Ada juga Tanjak Experience, Craft Experience, Gurindam Experience (GurEx), juga Tradisional Dress Experience (TraDE).

“Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat sangat bagus. Bisa disinergikan dengan paket-paket kami. Ada banyak hal baru yang diketahui, seperti Rusdiah Club. Semua paket bisa dieksplorasi karena menarik. Waktu singgah di Penyengat bisa 2 jam. Selama ini kami sudah melayani paket Penyengat, tapi hanya 1 jam,” kata Tour Guide & Reservasi Bintan Resort Cakrawala Maradu.

Selain lokal, beberapa TA/TO asal Singapura juga dibidik sebagai tandem. Untuk mengenalkan paket wisata, program famtrip diberikan. Pelaksanaannya bersamaan dengan agenda launching Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat, 23-24 Agustus. Personal Manager Vinosa Jasa Wisata Tour & Travel Dafrizal mengatakan, sounding Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat mulai dilakukan.

“Sementara kami bantu penjualan paketnya bagi tamu. Sebab, kami menunggu harga paket wisata yang ditawarkan dari Penyengat. Kami memiliki beberapa kesamaan konten, seperti Cooking Class. Nantinya pasti akan dikolaborasikan. Sebab, Vinosa sudah memiliki network bagus di luar. Konten Paket Wisata Budaya Pulau Penyengat juga sangat menarik,” kata Dafrizal.

Vinosa memang aktif di pasar Singapura. Pada 13-18 Juli 2019, mereka mendatangkan sekitar 80 orang mahasiswa/mahawiswi dari salah satu kampus politeknik di Singapura. Secara normal, Vinosa memiliki 12 paket wisata. Sebut saja paket Home Industry Tour To Kampung berdurasi 4 jam. Penawaran harga paket ini dimulai Rp550 Ribu untuk dewasa dan Rp450 Ribu untuk anak-anak.

“Pulau Penyengat merupakan destinasi bagus. Konten paket wisata yang disusun dan ditawarkan pada pasar sangat menarik. Kolaborasi ini tentu akan mendatangkan banyak keuntungan bagi seluruh pihak. Pelaku industri mendapat value ekonomi, lalu experience wisatawan semakin beragam dan menarik,” terang Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani.

Menjadi partner bagi destinasi Pulau Penyengat, Vinosa juga memiliki paket wisata Kampung Eco Tour. Durasi aktivitasnya 3 jam, dengan banderol beragam. Berlaku minimal 4 orang, untuk dewasa dihargai Rp450 Ribu. Bagi anak-anak hanya dikenai label Rp350 Ribu. Ada juga paket unik, yaitu Combined Tour: Mangrove & Home Industry Kampung Tour.

Memiliki durasi waktu 6 jam, Combined Tour diberi banderol beragam. Berlaku minimal 2 orang, bagi orang dewasa dikenai harga sekitar Rp800 Ribu. Untuk anak-anak dengan usia 3-11 tahun dibanderol Rp600 Ribu. Alternatif lain berupa Eco Green Mangrove Tour & Re-Planting. Berlaku minimal 4 orang, harga paket ini sekitar Rp550 Ribu. Harga tersebut berlaku bagi dewasa dan anak-anak.

“Posisi sinergi dengan TA/TO sangat strategis. Sebab, wisatawan dari Pulau Penyengat juga bisa ikut menikmati paket reguler TA/TO. Kami yakin, pariwisata di sana akan semakin kuat dengan kerjasama tersebut. Aspek bisnisnya juga optimal. Dengan beragamnya destinasi dan paket, arus wisatawan akan naik,” papar Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini.

Mengacu treatment ala Vinosa, wisatawan bisa menikmati Explore The West (Bintan Resorts & Gurun). Paket ini dihargai Rp500 Ribu bagi dewasa, adapun anak-anak hanya Rp400 Ribu. Ada juga Lagoi Bintan Resorts Tour (North Bintan) dengan harga dewasa Rp400 Ribu. Keunikan lain Bintan Mountain Trekking selama 4 jam. Alternatif berikutnya, Aromatic River Spa Tour-Trikora dengan harga dewasa Rp670 Ribu.

“Kalau mau tumbuh dan berkembang kuncinya harus sinergi. Pasti antara Paket Wisata Pulau Penyengat dan paket reguler TA/TO ada yang berkorelasi. Potensi-potensi seperti ini harus dioptimalkan. Jadi, lama tinggal wisatawan juga bisa naik karena atraksi dan aktivitasnya beragam,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here