www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Pariwisata Sumatera Utara (Sumut) memasuki era baru. Kehadiran Kapal Pesiar Superstar Libra menjadi momentumnya. Kapal ini bersandar di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Kamis (5/4), pukul 05.55 WIB. Hadirnya Superstar Libra jadi uji kelayakan infrastruktur jalur laut baru. Tepatnya melalui Kuala Tanjung.

“Kedatangan Superstar Libra ini diantaranya untuk trial bagaimana kapal ini bersandar. Pelabuhan ini masih baru. Secara teknis tidak ada masalah. Semua bagus dan lancar. Momen ini kedepannya sangat penting,” ungkap Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo.

Kehadiran Superstar Libra disambut Wakil Gubernur Sumatera Utara Nur Manurung, Dirut Pelindo I Bambang Cahyana, Wakil Ketua DPD Asita Adil Anwar, Kabid Infrastruktur Pariwisata Bahari Kemenkominfo Velly Asvaliantina, Kepala Bea Cukai Kualatanjung Yudi Darmanauli.

Saat ini, Pelabuhan Kuala Tanjung memasuki fase finishing. Beberapa infrastruktur ditambahkan untuk membuat pelabuhan ini menjadi layak disandari kapal Internasional.

Momentum kedatangan Superstar Libra sangat penting. Karena, ada 700 wisman di dalamnya. Paspor Malaysia, Singapura, dan Australia, mendominasi kunjungan itu. Dari jumlah total 700 wisman, 280 diantaranya turun dari kapal dan ikut menikmati wisata lokal.

Usai menjejakan kaki di Pelabuhan Kuala Tanjung, para wisman ini menjalani prosedur administrasi normal sesuai SOP. Barang-barang bawaan para wisman pun dimasukan ke dalam mobile x-ray untuk diperiksa.

Layanan imigrasi on board ini memang menjadi suatu keharusan melengkapi pelayanan prima kepada pariwisata. Tujuannya, untuk mengantisipasi barang bawaan terlarang seperti narkoba atau senjata tajam berbahaya.

“Pemeriksaan imigrasi dan bea cukai tetap normal dengan peralatan portable. Yang jelas wisatawan enjoy,” terangnya.

Hanya dibutuhkan beberapa menit diantrian Customs. Setelah itu, rombongan wisatawan Cruise mendapat sambutan hangat dari tuan rumah. Rombongan tamu mancanegara ini lalu disuguhi Tarian Persembahan Melayu dari Dinas Pariwisata Kabupaten Batu Bara.

Sambutan hangat khas adat Batak dengan pemberian ulos merah sebagai cendera mata. Lalu, ada t-shirt dengan logo Garuda Pesona Indonesia lengkap dengan topinya juga diberikan.

“Semoga mereka berkesan dengan suasana di sini. Sebab, mayoritas para wisman khususnya yang berasal dari Malaysia dan Singapura ini lebih sering ke Medan dan sudah familiar dengan culture kita,” tutur Arie lagi.

Dengan konvoi menggunakan bus, para wisatawan bergerak mengikuti rangkaian kemeriahan yang sudah disiapkan secara ekslusif oleh Panorama dan beberapa agent lainnya. Mereka menikmati wisata belanja di beberapa destinasi. Ada beragam produk unik dan menarik yang ditawarkan kepada wisman. Belum lagi, harganya super murah. Mereka juga terlihat enjoy menikmati beragam kuliner yang disajikan.

“Mereka mengunjungi beberapa pusat keramaian. Rata-rata wisatawan yang datang lebih senang dengan wisata shopping dan kuliner. Para wisman ini sangat familiar dengan suasana di sini, yang mirip dengan daerah asalnya” katanya.

Dalam dua minggu kedepan, rute yang sama akan dilakukan kembali oleh Cruise ini dengan itenery yang sama. Kehadiran kapal pesiar ini layak dinanti. Kemampuan spending para penumpang Superstar Libra cukup tinggi. Buktinya paket tour senilai RM1299 langsung diambilnya. Belum lagi, kapal pesiar ini memiliki 16 trip di sepanjang tahun ini.

Bila jalur laut ini aktif memasok wisman, maka masyarakat yang akan ikut merasakan menisnya ekonomi. Arie menerangkan, simulasi yang dilakukan Superstar Libra dan Pelabuhan Kuala Tanjung positif.

“Semua positif. Kami berharap jumlah wisatawan yang berkunjung berikutnya lebih maksimal. Secara umum tidak masalah, seperti terkait bea cukai dan keimigrasiannya. Untuk kedepannya, pelayanan yang diberikan pasti akan lebih baik,” terangnya lagi.

Apresiasi kedatangan Superstar Libra juga diberikan Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kemenpar Indroyono Soesilo. Indroyono. Menurutnya, masyarakat dan pemerintah daerah akan merasakan manfaat ekonomi dari kehadiran Superstar Libra. Masyarakat menerima manfaat dari transaksi kuliner dan souvenir. Lalu, pemerintah daerah mendapat jatah income dari biaya labuh, air bersih, juga lainnya.

“Pelabuhan ini sedang diuji coba dan ternyata berhasil. Superstar Libra ini luar biasa. Sekarang yang aktif harusnya masyarakat. Mereka harus segera jualan di sekitar pelabuhan. Mereka bisa membuat spot untuk wisata belanja. Momentum ini dioptimalkan,” ujar Indroyono.

Bukan hanya masyarakat, pemerintah daerah juga harus agresif memanfaatkan peluang. Sebab, waktu tempuh 2 jam dari Pelabuhan Kuala Tanjung menuju kawasan Danau Toba masih cukup lama. Lalu, solusinya adalah pada jarak tempuh 1 jam dibangun destinasi wisata untuk kembali menyegarkan wisatawan.

“Pada interval jarak tempuh 1 jam harus ada destinasi. Wisatawan perlu tempat untuk berhenti biar tidak bosan. Pemerintah daerah harus memikirkan destinasi baru ini, entah apa pun itu bentuknya. Bisa destinasi digital dengan mengoptimalkan potensi GenPI. Bisa juga membuat wisata belanja. Kalau ini dilakukan akan semakin mensejahterakan masyarakat,” imbuhnya lagi.

Setelah dari Kuala Tanjung, Superstar Libra akan menuju destinasi berikutnya di Phuket, Thailand.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, peluang Sumut untuk mengembangkan pariwisata dan meraih keuntungan semakin terbuka lebar.

“Pilihan akses menikmati destinasi wisata dan liburan di Sumut semakin banyak. Wisman bisa melalui jaur Kuala Tanjung. Kami optimistis, Superstar Libra ini akan kembali setelah sukses melakukan simulasi di Pelabuhan Kuala Tanjung. Kalau ini rutin, maka pengaruhnya terhadap ekonomi akan semakin besar,” pungkasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here