www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), meluncurkan brand baru pariwisata, Kamis (27/12). Brand ini menjadi energi baru bangkitnya sektor pariwisata di Sulsel.

Kepala Disbudpar Sulsel, Musyaffar Syah, mengatakan, branding sangat penting bagi sebuah daerah untuk mempromosikan pariwisata. Dengan tagline The Heart Wonderful Indonesia, diharapkan Sulsel menjadi pusat pariwisata Indonesia.

“Branding ini diharapkan dapat mewakili karakter dan destinasi yang ada di Sulsel,” kata Musyaffar.

Menurut Musyaffar logo ini didesign lebih menarik dan lebih modern. Hal ini dilakukan untuk menarik minat wisatawan milenial. Sekaligus, membantu mempromosikannya lewat media sosial. Ini tentunya sejalan dengan tren berwisata kaum milenial saat ini yang sarat akan konten digital.

“Pariwisata Sulsel memiliki potensi yang beranekaragam dan keindahan yang unik. Namun, daya tarik dari keindahan tersebut masih membutuhkan sentuhan dengan melakukan promosi. Setiap destinasi harus mampu menghadirkan brand yang menjadi ciri khas destinasi itu sendiri,” ujarnya.

Logo baru pariwisata Sulsel menggunakan tiga konsep. Pertama, konsep penyambutan yang biasanya dipraktikan melalui tarian khas seperti Tari Kipas.
Kedua, Sulappa Appa atau empat sudut yang mencerminkan kekuatan penopang dan wujud dalam bentuk aksara lontar Sulsel. Ketiga, ikatan yang secara umum digambarkan sebagai penarik. “Kami harus memahami manifestasi kebudayaan terlebih dahulu sebelum merangkum menjadi satu,” ujar Musyaffar.

Sebelum merancang logo baru pariwisata, terdapat lima aspek yang menjadi acuan. Yakni soal wisata budaya, wisata bahari, wisata agro, wisata sejarah, dan wisata kuliner yang umumnya terdapat di Sulsel. “Kemudian yang menjadi target audiens adalah anak muda atau generasi milenial, dengan melihat aktivitas dan kebutuhan mereka,” terangnya.
Peluncuran logo tersebut disambut hangat oleh Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sulsel. Apalagi GenPI merupakan garda terdepan promosi pariwisata Indonesia.

“Sudah pasti dukungan penuh akan kami berikan. Terlebih logo baru ini bergaya milenial. Ini tentu sejalan dengan GenPI yang melakukan penetrasi pasar memakai konsep go digital. Memanfaatkan peran media sosial (medsos). Bisa melalui blog, Facebook, Twitter, Instagram, Path, juga lainnya,” ujar Ketua Harian Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sulsel Hermansyah DJ.

Apresiasi pun diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Pasalnya branding merupakan hal serius yang harus diperhatikan. Menurut Arief Yahya, branding adalah hal penting dalam mengenalkan destinasi wisata ataupun industri penunjangnya. “Apabila branding itu direalisasikan, maka menjadi sebuah reputasi bagi daerah,” ujar Arief Yahya.

Arief menambahkan, branding merupakan bentuk janji kepada konsumen atau wisatawan. Bencmarknya ada di Ubud, Bali. Menggunakan branding Ubud: The Heart of Bali, branding tersebut berhasil memberi kesan mendalam bagi wisatawan.

“Sudah tertanam dalam benak konsumen atau wisatawan bahwa Ubud menjadi The Heart of Bali. Ini juga bisa menjadi energi bagi perkembangan pariwisata Sulsel dengan tagline The Heart Wonderful Indonesia, Sulsel menjadi jantung pariwisata Indonesia,” papar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here