FILIPINA – Sekolah Tinggi Pariwisata NHI (STP NHI) Bandung turut berpartisipasi dalam The Pacific Asia Travel Association (PATA) Annual Summit 2019. Acara ini sukses digelar pada 9 Mei-12 Mei 2019, di Radison Blue Hotel, Cebu, Filipina.

Ada dua mahasiswa yang diutus STP NHI Bandung ke PATA Annual Summit 2019. Keduany dari jurusan perjalanan. Yaitu Yoseph Oktavianus Ndate (MBP-6) dan Nurwinda Febriani (SIP-6). Serta Dosen pembimbing, Ina Veronika Ginting.

Acara ini diwarnai dengan berbagai macam program setiap harinya. PATA Annual Summit 2019 yang mengusung tema ”Progress with a Purpose” dihadiri oleh 249 delegasi dari 37 negara.

Dalam kegiatan bertajuk PATA DNA Assembly, dua mahasiswa ini mempresentasikan tentang STP NHI Bandung. Yang dipresentasikan adalah past program dan future program yang sudah dan akan dilakukan di hadapan 35 PATA Chapter Student dari 12 Universitas dan 9 mentor yang diundang.

Ketua STP NHI Bandung, Faisal mengatakan, selain teori keilmuan, STP Bandung memberikan ruang tumbuh terbaik bagi anak didiknya. Potensi untuk pengembangan kompetensinya pun dibuka lebar. Aplikasinya keilmuannya tepat sasaran karena sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

“Salah satunya lewat PATA Annual Summit 2019. Program ini akan menambah jam terbang mahasiswa sebelum masuk dunia kerja yang sebenarnya. Yang jelas, kami ingin mahasiswa mendapat pembelajaran secara utuh. Bagaimanapun, kami harus mencetak lulusan berkualitas,” kata Faisal.

Selain konferensi, ada juga beberapa acara yang dirancang khusus untuk pengembangan profesional antara lain PATA Youth Symposium, PATA-UNWTO Ministerial Debate, The PATA DNA (Development & Training Academy) Assembly dan PATA Committee Meetings.

Dalam PATA-UNWTO Ministerial Debate, PATA Annual Summit 2019 terlihat bahwa perubahan sosial, politik, lingkungan dan ekonomi sangat dramatis. Terlepas dari gangguan dan fluktuasi ini, industri perjalanan tetap tangguh dan menunjukkan pertumbuhan yang stabil di seluruh sektor.

Namun, industri harus selalu dapat beradaptasi dan berevolusi untuk masalah apa pun yang mungkin akan timbul. PATA-UNWTO Ministerial Debate membahas tantangan terbesar yang dihadapi industri perjalanan dan pariwisata saat ini.

Sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan perjalanan dan pariwisata di kawasan Asia Pasifik, PATA Annual Summit 2019 menyoroti tantangan mendasar, masalah dan peluang industri perjalanan dan pariwisata dan bagaimana secara bersama-sama dapat membawa perubahan yang dapat ditindaklanjuti lebih baik.

“Konferensi ini akan menguji praktik-praktik terbaik, studi kasus, dan mendengar dari orang-orang yang membuat perubahan, bukan hanya untuk meningkatkan keuntungan mereka, tetapi untuk membawa perubahan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.

Deputi Bidang Pengembangan Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, PATA Annual Summit 2019 ini juga menyediakan kesempatan sempurna bagi para delegasi. Di antaranya menjelajahi dan menikmati banyak atraksi, keajaiban alam, kekayaan budaya dan warisan, dan keramahan Filipina.

“Selain itu, semua delegasi mendapat kesempatan untuk menciptakan pengalaman baru mereka sendiri. Mendapat pengalaman dan pengetahuan seputar industri perjalanan dan pariwisata, serta memperoleh lebih banyak lagi networking yang berguna bagi masa depan mereka,” ujar Giri.

PATA Annual Summit 2019 menampilkan 36 pembicara hebat dari Industri maupun Pemerintah Pariwisata dan industri terkait lainnya. PATA Annual Summit 2019 menyatukan international thought leaders, young tourism professionals dan senior decision-makers yang terlibat dalam kawasan Asia Pasifik. Acara ini mencakup forum global untuk meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan, nilai dan kualitas pariwisata.

Fokus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata handal, pujian pun diberikan oleh Manteri Pariwisata Arief Yahya. Menurutnya, mahasiswa memang harus diberikan peluang untuk menambah jam terbang hingga internasional.

“Agenda seperti PATA Annual Summit ini sangat bagus. Mahasiswa harus dibiasakan dengan hal yang menyangkut industri pariwisata. Kemenpar akan terus mendorong upaya penguatan SDM,” kata Menpar Arief Yahya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here