NUSA DUA – Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali dan Swisscontact merealisasikan kesepakatan yang telah ditandatangani 3 Mei 2019 lalu. Kesepakatan ini untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM). Caranya,aa mendidik guru-guru SMK menjadi tenaga pendidik pariwisata yang handal.

STP Bali dan Sustainable Tourism Education Development (STED) Project melaksanakan pendidikan dan pelatihan “PPL SMK Teacher Training Initiative”. Pelatihan dilaksanakan mulai 1 Juli 2019 hingga 29 Juli 2019 di STP Bali. Pelatihan ini dihadiri sebanyak 20 peserta terpilih diantaranya dari 16 orang berasal dari SMKN dan 4 orang dari PPL yang masing-masing berasal dari Lombok, Flores dan Wakatobi.

Pelatihan ini dibuka oleh Pembantu Ketua I STP Bali, Ni Made Eka Mahadewi didampingi sejumlah dosen, panitia dan pihak swisscontact.

ka Mahadewi mengharapkan para peserta yang telah mendapatkan materi dan ilmu dari STP Bali dapat mengimplementasikan dengan baik. Terutama untuk daerah mereka guna menunjang perekonomian pariwisata.

“Selamat atas peserta yang terpilih di masing-masing daerah. Diharapkan adanya kerjasama STP Bali dengan STED ini dapat menjadi wadah para peserta nantinya dalam mengimplementasikan dan mengembangkan potensi pariwisata di daerah masing-masing, dan dapat mejadi contoh kedepannya,” ujar Eka Mahadewi.

Seperti diketahui, STP Bali dan STED m di bawah Swisscontact telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di STP Bali pada 3 Mei 2019 lalu. Pada penandatanganan Mou tersebut, STP Bali diwakili Ketua STP Bali, Dewa Gde Byomantara. Sementara Swisscontact diwakili Project Manager STED, Mike Loose. a

Dalam MoU itu, STP Bali dan Swisscontact telah sepakat untuk pengembangan SDM guru-guru SMK di NTB, NTT dan Wakatobi serta peningkatan kapasitas para educator vokasi di Politeknik Pariwisata Lombok (PPL).

“Ada rasa bangga atas ditunjuknya STP Bali untuk memberikan training bagi guru-guru SMK di NTB, NTT dan Wakatobi. Ini menunjukan pengakuan terhadap dosen-dosen STP Bali untuk bisa mengajar bidang vokasi perhotelan yang bertaraf international,” kata Byomantara.

MoU ini intinya merupakan bentuk kerjasama antara STED di bawah Swisscontact dengan STP Bali dalam peningkatan kapasitas para Educator Vokasi. Kegiatannya bertajuk STED PPL SMK Teacher Training Innitiative. Ada juga kegiatan untuk PPL (Politeknik Pariwisata Lombok) karena STED memfasilitasi beragam kegiatan untuk PPL yg salah satunya adalah peningkatan kapasitas edukator bersama STP Bali.

Swisscontact adalah sebuah yayasan swasta Swiss dan beroperasi secara independen untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara-negara berkembang.

Yayasan ini didirikan pada tahun 1959. Berada di Indonesia sejak tahun 1974 dan bekerja secara khusus dalam kerjasama internasional untuk pengembangan dan mengimplementasikan proyek sendiri ataupun proyek-proyek untuk peningkatan taraf hidup masyarakat.

Swisscontact berkantor pusat di Zurich dan selalu berusaha menjaga hubungan yang baik dan dekat dengan sektor swasta dan pemerintah.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, mengapresiasi kerja sama ini. Menurutnya, kerja sama yang terjalin akan memberikan banyak manfaat.

“Dipercayanya STP Bali untuk pelatihan ini membuktikan kredibilitas STP Bali dipercaya lembaga level internasional. Kerja sama ini harus dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membuat STP Bali lebih maju lagi,” jelas Giri.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, berharap kerja sama ini bisa menjadi motivasi bagi tenaga pendidik di STP Bali untuk meningkatkan kualitasnya. STP Bali sudah membuktikan eksistensinya.

“Namun, kualitas dan pengetahuan harus terus ditingkatkan. Apalagi, mereka dekat dengan destinasi wisata yang paling tinggi kunjungan wismannya. Bisa saja nanti perguruan tinggi lain menimba ilmu pariwisata di STP Bali,” ujar Menpar Arief Yahya.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here