SAMOSIR – Kekayaan budaya Kabupaten Samosir kembali kembali unjuk kekuatan. Momennya melalui Sigale Gale Carnival 2019, Sabtu (8/6). Mengangkat teme The Beauty of Ulos, parade tersebut membuat Tutuk Siadong heboh tak terkira. Bahkan hujan yang turun tak membuat wisatawan bergeming demi menyaksikan karnival. Begitu juga puluhan wisatawan asing ikut larut meramaikan acara.

“Sigale gale menjadi identitas budaya dari Samosir. Kemasyuran namanya patut menjadi sebuah mukadina kebesaran budaya Batak Samosir. Apalagi karnaval ini juga selalu mengangkat kain Ulos yang juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya Batak,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Sabtu (8/5).

Lebih heboh lagi karnival ini pun menampilkan patung Sigale-gale raksasa. Meski berukuran besar, patung ini pun mampu menari mengikuti irama Gondang. Puluhan peserta fashion show ikut meramaikan karnival tersebut.

“Kekayaan budaya menjadi sebuah atraksi yang mampu menarik wisatawan. Apalagi karnaval ini dikemas pas saat momen libur Lebaran. Dengan itu nuansa libur Lebaran makin luar biasa di Samosir,” ujar Mantan Dirut Telkom tersebut.

Ketua Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti pun angkat bicara. Baginya Sigale Gale Carnival memperkaya atraksi wisata di Samosir. Hal ini menjadi penting untuk semakin mengangkat pariwisata Danau Toba. Karena atraksi merupakan cara efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata.

Contoh konkritnya Banyuwangi. Banyuwangi telah bertransformasi menjadi destinasi unggulan berkat atraksinya. Disamping itu pemimpin daerahnya juga mempunyai komitmen yang kuat untuk memajukan pariwisata.

“Konsepnya selalu sama 3A. Aksesnya baik, amenitasnya baik lalu didukung dengan atraksi yang berstandar global untuk mengundang wisatawan datang. Nah Danau Toba ini telah didukung dengan akses yang sangat baik dengan adanya Bandara Internasional Silangit. Amenitasnya juga mumpuni. Tinggal terus digenjot atraksi wisata seperti Sigale Gale Carnival ini,” katanya.

Bagi Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Sigale Gale Carnival menjadi momentum mengangkat kekuatan budaya Samosir. Karena jelas atraksi budaya menjadi magnet yang sangat luar biasa bagi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.

“Tadi banyak wisatawan mancanegara yang juga hadir di karnaval ini. Ada dari Malaysia, Taiwan, Swiss, Jerman dan sebagainya. Ini momentum untuk memanjakan mereka dan menjadi sebuah cerita manis sekembali mereka ke negaranya masing-masing,” ujarnya.

Direktur Pemasaran Pariwisata, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Basar Simanjuntak pun mengatakan hal yang sama. Menurutnya atraksi budaya seperti ini merupakan salah satu bentuk promosi yang sangat baik dalam menjaring wisatawan baik lokal maupun internasional. 

“Budaya Tanah Batak ini sangat kaya. Dan semua kekayaan alam yang ada didalamnya sangat indah. Ini merupakan potensi pariwisata yang luar biasa yang di miliki Danau Toba. Kabupaten Samosir sangat jeli mengolah potensi ini. Sangat istimewa,” ujar Basar. 

Lebih lanjut Basar mengatakan Sigale Gale Carnival ini merupakan bentuk penguatan pariwisata Kabupaten Samosir di Bidang Seni Budaya. “Seperti Menpar Arief Yahya bilang, budaya itu semakin dilestarikan semakin mensejahterakan,” tutupnya.

Bagi Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati Danau Toba menjadi satu kesatuan utuh destinasi terbaik. Alamnya kuat, kulinernya nomer 1, apalagi budayanya.

“Danau Toba itu satu kesatuan utuh gambaran kecantikan alam yang dibalut kekuatan budaya. Sangat potensial untuk dikembangkan. Makanya kami akan terus mendukung event-event di Danau Toba seperti Samosir ini. Sehingga nama pariwisata Danau Toba makin mendunia,” kata Dessy.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here