www.INDONESIATRAVEL.NEWS, JAKARTA – Agenda car free day di Jakarta akhir pekan, dijamin lebih meriah dan berwarna. Sebab, Festival Banjar 2018 akan menghiasi ruas jalan utama, Minggu, 1 Juli 2018. Sedikitnya ada empat kategori parade yang akan ditampilkan. Namun, Festival Banjar 2018 terlebih dahulu menghebohkan Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Tepatnya 29 Juni 2018.

Minggu pagi sekitar pukul 06.00-10.00 WIB, arena car free day akan menjadi catwalk bagi Karnaval Budaya Banjar dan Dayak Meratus. Sepanjang Jalan Thamrin-Sudirman akan disulap menjadi ‘Pasar Terapung’. Atau khas Kalimantan Selatan (Kalsel). HI dipilih sebagai sentralnya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan, Karnaval Budaya Banjar dan Dayak Meratus adalah kekayaan budaya Kalsel. Parade ini dijamin meriah.

“Kalsel kaya dengan budaya. Budaya Banjar dan Dayak Meratus sangat eksotis dan mendunia. Menghadirkan keeksotisan budaya ini di Jakarta, tentu sangat fenomenal. Ini akan menjadi atraksi luar biasa,” ungkap Menpar, Selasa (26/6).

Memberi warna segar bagi agenda mingguan car free day, Karnaval Budaya Banjar dan Dayak Meratus akan digelar secara kolosal. Suasana Pasar Terapung di Kalsel yang terkenal, akan disajikan. Konsepnya dalam bentuk replika pasar terapung. Replika tersebut ditampilkan melalui seni rupa instalasi interaktif. Inspirasinya berasal dari Pasar Terapung Taluk Baintan, Muara Kuin, dan Siring Banjarmasin.

“Parade akan disajikan meriah. Event ini menarik, karena nuansa unik dari Pasar Terapung akan dipindahkan ke HI. Atmosfernya dibuat seidentik mungkin dengan nuansa aslinya di Kalsel. Yang pasti, Pasar Terapung ini sangat mempesona yang jadi destinasi utama di Kalsel. Untuk itu, wisatawan harus berkunjung ke Kalsel untuk melihat riilnya,” terang Menpar lagi.

Mengenalkan Kalsel secara umum, beragam seni dan budaya pun disertakan dalam Festival Banjar 2018. Ada Parade Tari Tradisi Banjar dan Dayak Meratus. Agenda ini digelar di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Menegaskan nuansa Borneo, Parade Aruh Adat Dayak Meratus pun digulirkan. Event akan menjadi penggambaran kekayaan budaya dan adat istiadat masyarakat Dayak Meratus.

Lebih mengenalkan adat Borneo secara menyeluruh, Parade Teater Tradisional ‘MAMANDA’ juga dilibatkan. Parade ini semakin dikuatkan dengan Kostum Dayak The Warrior of Talabangdan King of Haruai and Enggang.

“Festival Banjar 2018 digelar lengkap. Untuk parade Pasar Terapung di HI, tapi event budaya ada di TIM dan waktunya digelar lebih awal,” ujar Menpar lagi.

Rangkaian agenda ini akan dibuka oleh Wamenlu RI AM Fachir. Usai dibuka, atraksi Replika Pasar Terapung dalam tema Napas Napas Faar disajikan.

Festival ini menjadi semakin berwarna dengan Aruh Adat Meratus, hingga Tari Baksa Kambang. Tari ini biasanya digunakan untuk menyambut tamu kehormatan. Ada juga tari Japin, Lenggang Rentak Banjar, dan masih banyak lagi. Lebih spesial, di sini juga ada prosesi pengobatan Dayak Meratus Baharagu. Ini menjadi pertunjukan kali pertama di luar Kalimantan.

“Festival Budaya Banjar menjadi gawi besar atau Aruh Ganal. Event ini melibatkan berbagai elemen masyarakat. Festival ini juga menjadi citra, postur, dan mengenalkan potensi Kalsel di depan para duta juga perwakilan negara sahabat,” kata Wamenlu AM Fachir.

Festival ini juga menyajikan bazzar kuliner. Total ada 41 macam kuliner tradisional yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Kuliner tradisional ini biasanya disajikan dalam upacara adat dan agenda besar lainnya.

Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Jabodetabek Ardiansyah Parman menjelaskan, penyelenggaraan Festival Banjar akan menjadi agenda tahunan.

“Festival Banjar ini akan menjadi agenda tahunan di Jakarta. Nantinya sebagai penyelenggara adalah pemda Kalsel. Festival ini diharapkan semakin mempercepat perkembangan sektor pariwisata di Kalsel. Sebab, pariwisata menjadi sektor unggulan di Kalsel dan diharapkan menjadi pintu masuk investasi,” pungkasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here