www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Ingin lebih fresh dan bugar, coba deh datang ke Pasar Karetan, Minggu (18/3). Rencananya, pasar yang ada di Radja Pendapa Desa Segrumung, Meteseh, Boja, Kendal, Jawa Tengah, akan menggelar yoga massal.

“Minggu ini Pasar Karetan akan menggelar yoga bersama. Kegiatan ini akan dilaksanakan pagi mulai pukul 07.00 WIB hingga 09.00 WIB. Jadi kalau yang datangnya terlambat, misalnya jam 8 baru sampai, maka masih bisa ikutan yoga,” ungkap Koordinator Pasar Karetan Mei Kristianti, Sabtu (17/3).

Mei menambahkan, yoga di Pasar Karetan membuat kita bisa menikmati nuansa alam yang sangat natural. Dengan nuansa hutan karet, udara segar yang tersedia lebih banyak.

“Yoga di Pasar Karetan sanga natural. Udaranya sangat bersih dan menyegarkan. Kalau istilah kami, berada di Pasar Karetan seperti sedang memanen oksigen. Pengunjung akan semakin fresh karena dilakukan sambil yoga. Tentu semakin spesial,” tutur Mei lagi.

Tidak ada tarif khusus untuk ikut acara yoga ini. Sebab, fasilitas ini diberikan secara cuma-cuma bagi para pengunjung Pasar Karetan. Untuk mendukung kualitas, instruktur khusus yoga didatangkan.

Harapannya pengunjung yang merasakan kesegaran lebih maksimal. Mei juga menerangkan, aktivitas yoga baru dilakukan kali pertama.

“Ini jadi kegiatan yoga pertama di Pasar Karetan. Sebelumnya tidak pernah. Dulu pernah ada kegiatan bersama Lindu Aji. Tapi, kan secara teknis memang berbeda. Agar maksimal, kami datangkan instruktur yoga. Namanya Mbak Aulia. Semoga dengan tips-tips dari Mbak Aulia bisa membuat pengunjung lebih segar dan tenang,” terangnya.

Demi memberikan keheningan dan kenyamanan, Pasar Karetan mengistirahatkan untuk sementara hiburan live musik.

“Kegiatan live musik sementara diliburkan. Kami ingin mengoptimalkan suasana agar semakin tenang. Disamping itu, kami juga harus fokus ke persiapan soft launching Pasar Semarangan. Sebab, secara teknis Pasar Semarangan juga menjadi tanggung jawab kami,” ujar Mei lagi.

Pasar Semarangan dilaunching Sabtu (17/3). Rencananya pasar ini juga akan beroperasi setiap Sabtu. Secara konsep, kedua pasar ini memang berbeda.

Pasar Semarangan lebih mengakomodir kultur budaya. Sebab, masyarakat Semarang terbentuk dari empat budaya berbeda. Ada Jawa, Tiongkok, Arab, dan Belanda.

“Tanggung jawabnya ganda sekarang. Tapi, kalau Sabtu kami fokus di Pasar Semarangan dulu. Baru pada hari Minggunya geser ke Pasar Karetan. Kalau persiapan untuk setiap pekannya bisa dijalankan bersama-sama. Kan ini juga waktunya berbeda. Kami bagi-bagi tugas,” ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Pasar Karetan bisa menjadi motor bagi sukses Pasar Semarangan.

“Kegiatan Pasar Karetan ini beragam. Semoga kreativitas ini tetap terjaga, meski energi mereka terpecah ke Pasar Semarangan. Ini akan menjadi tantangan bagi mereka. Bagaimanapun, bisnis itu pasti akan tumbuh dan berkembang,” pungkas Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here