www.INDONESIATRAVEL.NEWS – Perbedaan dan kekayaan Indonesia yang ada dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika, akan disajikan saat opening dan closing Asian Games 2018.

“Kami akan tunjukan Indonesia sebagai negara besar. Ada beragam latar belakang di sini, tapi semua bisa hidup berdampingan secara harmonis. Tetap Bhinneka Tunggal Ika. Konsep ini pula akan dipakai dalam pembukaan dan penutupan Asian Games,” ungkap Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 Erick Thohir, Kamis (10/5).

Erick menambahkan, Bhinneka Tunggal Ika akan menginspirasi Asia.

“Opening dan closing ceremony akan ditampilkan secara spektakuler. Semangatnya tetap, Bhinneka Tunggal Ika. Kebersamaan dan kesatuan ini akan memperkuat Indonesia selamanya. Hal ini juga akan menginspirasi Asia untuk selalu bersatu,” lanjut Erick.

Demi mendukung tema besar opening dan closing ceremony, beberapa skenario siap digulirkan. Panitia Penyelenggara Asian Games berencana mulai melakukan sterilisasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kawasan SUGBK akan ditata ulang mulai Rabu (16/5). Atau, sehari pascalaga semifinal leg 2 Piala AFC 2018 zona ASEAN antara Persija Jakarta versus Home United (Singapura).

“Kami akan tunggu pertandingan semifinal Piala AFC 2018 selesai. Kalau sudah selesai digelar, baru kami lakukan persiapan untuk Asian Games. Ada berbagai penataan yang harus kami lakukan,” ujarnya Erick lagi.

Persiapan detail dan panjang memang harus dijalani SUGBK. Maklum saja, stadion ini akan menjadi venue untuk opening dan closing ceremony. Persiapan berbagai peralatan penunjang pun akan mulai dilakukan Rabu (16/5). Selain opening dan closing ceremony, persiapan ini juga untuk menunjang kesuksesan penyelenggaraan Asian Games secara global.

“Nantinya rumput lapangan SUGBK juga akan ditutup. Penutupannya menggunakan plastic khusus. Dan, berbagai peralatan juga akan mulai dipasang di sana,” katanya lagi.

Selain SUGBK, persiapan detail juga berlaku untuk semua venue yang ada disekitarnya. Bahkan, venue-venue ini mulai disiapkan lebih awal yaitu Kamis (10/5). Venue ini membutuhkan berbagai fasilitas area tambahan untuk mendukung pertandingan. Dimulainya pengembangan overlay ini sesuai dengan hitung mundur H-100 menuju Asian Games.

“Semua harus dikerjakan serius dan terukur. Kami ingin semuanya sudah siap sesuai waktunya. Tetap ada beberapa penyesuaian, seperti penggunaan venue untuk uji coba Asian Para Games atau sepakbola. Tapi, semua sudah terkoordinasi dengan baik. Kami ingin penyelenggaraan ini baik,” tegas Erick lagi.

Citra positif memang dibutuhkan Indonesia dari multievent ini. Sebab, Asian Games 2018 jadi media ideal untuk mempromosikan beragam kekayaan dan keindahan Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki beragam destinasi pariwisata yang eksotis. Dan, nature tersebut ditopang kekuatan culture yang luar biasa. Belum lagi aspek aksesibilitas dan amenitas terbaik yang siap disajikan bagi tamu mancanegara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun menjelaskan, pemilihan tema Bhinneka Tunggal Ika untuk opening dan closing ceremony sudah ideal. Sebab, menjadi representasi riil dari Indonesia.

“Kesan baik harus diberikan dalam penyelenggaraan Asian Games 2018. Konsep Bhinneka Tunggal Ika itu sudah tepat. Ada ruang yang besar di situ untuk mengeksplorasi berbagai kekayaan Indonesia,” tutupnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here