www.INDONESIATRAVEL.NEWS, PAPUA – Festival Crossborder Skouw 2018 benar-benar menyita perhatian di perbatasan Papua dan Papua Nugini (PNG). Perhelatan yang didukung Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu membuat perbatasan yang dahulu terkenal dengan daerah yang angker dan tidak menarik, kini menjadi sebuah destinasi yang sangat ciamik untuk dikunjungi.

Festival tersebut digelar mulai tanggal 7 Agustus sampai tanggal 9 Agustus di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw di Jayapura, Papua.
“Disini kami akhirnya menyaksikan sendiri, kebanggaan dan kegembiraan menyatu di perbatasan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung, event ini membuktikan bahwa perbatasan saat ini sudah menjadi salah satu destinasi wisata di ujung Indonesia,”kata Asisten Deputi Pemasaran I Regional III kementerian Pariwisata Ricky Fauzi saat memberikan kata sambutan di atas panggung utama.

Panggung utama Festival tersebut berdiri megah tepat di dekat perbatasan. Selain pagelaran musik dengan menampilkan berbagai Band ternama di Papua maupu Papua Nugini, Kemenpar juga menggunakan cara cerdas dengan menempatkan Bazarr yang sangat apik ditata di muka perbatasan tepat di depan panggung. Booth Bazzar tertata rapih menuju jalan masuk ke Indonesia.

Dalam acara pembukaan juga hadir Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, dan juga Konjen dari Papua Nugini Abraham Franky Izzak. Hadir juga para pimpinan TNI setempat dan kepolisian setempat. Lebih lanjut Ricky mengatakan PLBN Skouw, Jayapura, Papua sudah menjadi destinasi pariwisata bagi masyarakat Papua bahkan dari negara tetangga saat akhir pekan. Dengan pemandangan bukit yang indah, bangunan perbatasan yang eksotis, membuat kantor PLBN menjadi ajang selfie yang sangat instagramable.

“Tiap weekend ini menjadi kunjungan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, tidak hanya foto tapi belanja, ini kegiatan yang perlu kita kembangkan, semua pihak harus terus bisa menjaga atraksi, amenitas maupun akses agar wisata perbatasan ini tetap berdampak baik bagi masyarakat. Beginilah rasa kebanggaan kita muncul di perbatasan. Sangat luar biasa,”kata Ricky.

Dengan animo masyarakat terhadap pos perbatasan ini, pemerintah tidak hanya akan mengembangkan perekonomian di kawasan perbatasan, melainkan juga memaksimalkan potensi pariwisata.
Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano menambahkan, nuansa mencekam yang pernah ada di pos perbatasan Indonesia dengan PNG kini sudah tidak ada lagi.

“Terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah menaikkan harga diri perbatasan. Kami sangat bangga dengan perbatasan sekarang. Terima kasih juga kepada Kemenpar yang selalu hadir di acara-acara kami. Saat ini PBLN sudah menjadi kawasan ekonomi perbatasan, ini daerah yang awalnya mencekam 1-2 tahun yanh lalu, tetapi sekarang weekend warga sudah berbondong-bondong banyak yang menanyakan perbatasan kita. Jadi ini sudah sangat komitmen pembangunan perbatasan. Sekali lagi terima kasih bapak Presiden,”kata Walikota.

Kepala PLBN Skouw Yan Numberi juga menuturkan setiap hari lewat sekitar 600 hingga 1000 manusia yang melintas. Namun dengan acara yang diinisiasi oleh Kemenpar ini akan semakin membludak. “Apalagi cerdasnya Kemenpar adalah kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan hari pasar. Durasinya juga sangat tepat dilakukan selama tiga hari dan dikombinasikan dengan bazarr. Saya yakin wisatawan akan banyak di hari ketiga,”kata Yan Numberi.

Seperti diketahui, pemerintah telah memugar sejumlah PLBN yang menjadi wajah terluar Indonesia. Salah satu yang telah dirampungkan dan resmi beroperasi adalah PLBN Skouw di Jayapura, Papua.PLBN Skouw sendiri saat ini tengah dikerjakan proyek pengembangan tahap II. Proyek lanjutan ini merupakan pengembangan zona sub inti dan pendukung.

Pembangunan zona sub inti dan pendukung PLBN Skouw berisi berbagai macam sarana dan prasarana. Di antaranya rumah dinas pegawai, gereja, masjid, parkir kendaraan, rest area, pos pamtas TNI dan Polri.
Selain itu ada pula sarana penunjang ekonomi seperti pasar perbatasan, foodcourt, wisma Indonesia, gedung serbaguna dan parkir kendaraan. Semuanya dibangung di atas lahan seluas 12,2 hektare dan luas bangunan 9.921 m2. “Selamat menggelar festival, sambutan wisatawan dengan baik. Jaga kebersihan perbatasan dengan tidak membuang sampah pada tempatnya. Bikin atraksi yang membuat wisatawan ingin kembali lagi ke tanah air kita. Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara kami,”kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here