www.INDONESIATRAVEL.NEWS-Pengakuan kembali didapatkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Kementerian yang dipimpin Arief Yahya ini dinobatkan sebagai Kementerian Terpopuler di Media 2017 pada ajang PR Indonesia Awards (PRIA) 2018.

Penghargaan diserahkan di Jalan Tunjungan Surabaya, Kamis (29/3) malam. Keberhasilan itu, tidak terlepas dari performance Kemenpar di media massa sepanjang 2017. 

Selain Kementerian Terpopuler di Media 2017, Kemenpar juga menyabet penghargaan sebagai yang terbaik kategori Media Internal Cetak (Majalah Ragam Pesona) dan E-Magazine (Pesona E-Magazine).

Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kemenpar, Guntur Sakti, penghargaan yang diraih tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan PRIA 2017 di Bali. 

Tahun lalu, Kemenpar meraih penghargaan sebagai pemenang utama PRIA 2017 untuk kategori Media Relation, subkategori Kementerian.

“Biro Komblik selalu berusaha berinovasi untuk memberikan informasi publik yang dibutuhkan masyarakat. Dengan mengedepankan konsep digital yang menjadi program prioritas Kemenpar. Salah satu produknya adalah Pesona E-Magazine yang mendapat penghargaan pada PR Indonesia Awards (PRIA) 2018 bersama Media Internal Kemenpar Ragam Pesona yang juga mendapatkan penghargaan yang sama untuk kategori Media Internal terbaik,” ujar Guntur Sakti, Rabu (28/3).

Ditambahkan Guntur, awards ini merupakan pengakuan masyarakat terhadap kinerja Kementerian Pariwisata.  Dan tentunya dapat meningkatkan peringkat performansi institusi. Seperti terlihat dari branding Wonderful Indonesia yang sudah menduduki peringkat 47 dunia.

“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras Tim Redaksi dan dukungan dari seluruh stakeholder Kementerian Pariwisata. Parameternya sendiri dinilai dari konsep 3C yang sering diusung Menteri Pariwisata Arief Yahya yaitu calibration, confidence, dan credibility,” kata Guntur.

Calibration digunakan untuk melihat seperti apa positioning sebuah brand, dan membandingkannya dengan para kompetitor di mana Indonesia sudah diposisikan pada posisi global player. Penghargaan ini diharapkan bisa menambah kebanggaan masyarakat Indonesia dari sisi pariwisata.

“Artinya kredibilitas Indonesia diakui didunia dan mampu mendorong untuk seluruh lapisan terkait pariwisata untuk meningkatkan kredibilitas, terutama Kementerian Pariwisata lewat kampanye Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia,” pungkasnya.

Penghargaan tersebut tidak begitu saja diberikan untuk Kemenpar. Indikator pengukurannya jelas. Dewan Jurinya pun para pakar Public Relation (PR) dan CSR, konsultan atau agensi PR, tokoh asosiasi atau organisasi PR, jurnalis dan fotografer senior, pakar desain dan branding, dan pakar media sosial. Seluruh kategori dalam penetapan sebagai terbaik menggunakan penilaian berbasis penjurian yang ketat.

Event PRIA 2018 terbagi dalam 9 kategori. Yaitu Owned Media, Kanal Digital, Program PR, Program CSR, Penanganan Krisis, Manual (pedoman) Tata Kelola Kehumasan, Departemen PR, Laporan Tahunan, hingga Terpopuler di Media.

Selain itu, untuk melengkapi beberapa kategori yang berbasis penjurian. PR Indonesia bekerjasama dengan perusahaan media monitoring menghadirkan kategori Terpopuler di Media yang berbasis jumlah eksposur pada 174 media cetak mainstream di Indonesia.

“Khusus untuk menentukan pemenang kategori Terpopuler di Media. PR Indonesia bekerjasama dengan PT ISENTIA untuk melakukan monitoring pemberitaan baik korporasi, lembaga, kementerian hingga pemerintah daerah kepada 20 koran nasional, 40 koran daerah dan 110 majalah mainstream di Indonesia. Datanya dihimpun mulai periode 1 Januari hingga 31 Desember 2017 untuk mencari lembaga, kementerian, atau pemerintah daerah terpopuler,” kata CEO PR Indonesia, Asmoro Wikan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya bersyukur dan bangga instansinya berhasil mengalahkan instansi pemerintahan lainnya. Baik kementerian, lembaga, korporasi, dan pemerintah daerah.

“Selamat atas tiga penghargaan kemenangannya di PR Indonesia Award 2018. Kemenangan ini penting untuk 3C kehumasan Kemenpar, Calibration, Confidence dan Credibility,” kata Menpar Arief Yahya.

Penghargaan tersebut, Kata Menpar Arief sebagai momentum untuk memberikan apresiasi sekaligus menjadi tolok ukur kinerja bidang Public Relation (PR) lembaga pemerintah. 

“Serta mendorong petugas Humas agar senantiasa tampil di depan dalam melakukan agenda setting di tengah derasnya arus informasi saat ini,” ujar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here