www.INDONESIATRAVEL.NEWS, TANJUNGPINANG – Puncak perayaan Cap Go Meh Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), akan berlangsung 19 Februari 2019. Bakal ada berbagai sajian memukau yang bisa dinikmati.

Festival ini dikemas dengan konsep yang beragam. Bukan hanya mengangkat kebudayaan Tionghoa, tetapi juga mengangkat kebudayaan Nusantara.

“Kami ingin menampilkan betapa kayanya keberagaman budaya yang dimiliki Kepri,” ujar Kadispar Provinsi Kepri Boeralimar, Minggu (17/2).

Mulai dari bazar, pentas seni, pawai Imlek, Barongsai, hingga atraksi perahu naga. Bukan itu saja, festival ini juga menampilkan atraksi Reog, atraksi kuda lumping, band, pesta kembang api, hingga marching band.

Menurut Boeralimar, keberagaman yang dihadirkan bukan sebagai atraksi saja. Tetapi juga menunjukkan keharmonisan masyarakat Kepri. Hal ini sesuai dengan tema festival tersebut, yaitu “Mempersatukan Perbedaan dan Hidup Berdampingan Melalui Budaya”.

“Budaya itu merupakan salah satu kekuatan pariwisata Kepri. Keberagaman budaya yang kami punya menjadi sebuah keuntungan tersendiri. Karena menjadi atraksi wisata yang disukai wisatawan. Ini yang ingin kami tampilkan di festival ini. Tahun ini, Festival Imlek kami targetkan dapat menjaring 15.000 wisatawan nusantara (wisnus), serta 7.000 wisatawan mancanegara (wisman). Puncaknya tanggal 19 sudah pasti keren,” ucapnya.

Ada Klenteng Avalokitesvara Graha yang termasuk Klenteng terbesar di Asia Tenggara. Klenteng ini menjadi pusat belajar biksu dari Malaysia, Singapura dan Thailand. Bahkan ada juga yang datang dari Tiongkok.

Selain itu ada Klenteng Senggarang atau juga dikenal dengan nama Vihara Dharma Sasana. Spot intagrameblenya banyak. Suasananya menyenangkan.

Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan, konsep Cap Go Meh Tanjungpinang tidak monoton dengan Barongsai atau pun parade naga saja.

“Kemenpar akan terus mendukung atraksi wisata yang ada di Tanjungpinang. Apalagi Tanjungpinang sangat strategis untuk menjadi pintu gerbang wisatawan di perbatasan,” ujar Dessy.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap festival ini dapat mengangkat pariwisata Kepri, khususnya potensi destinasi wisata alam dan budaya setempat. Selain itu, kegiatan ini juga semakin mengangkat berbagai destinasi yang ada di Tanjung Pinang dan sekitarnya

“Letaknya yang strategis, berbatasan dengan Malaysia dan Singapura menjadi keuntungan tersendiri. Amenitasnya, atraksinya, aksesnya, semua sudah oke. Semua digarap secara serius. Rugi pokoknya kalau belum berwisata di Tanjung Pinang,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here