RIAU – Puluhan ribu wisatawan dipastikan hadir pada Festival Bakar Tongkang 2019. Tahun lalu, kegiatan akbar ini mampu menyerap 69 ribu pelancong. Gaungnya yang luar biasa, tak hanya membuat wisatawan lokal berdatangan. Turis mancanegara pun penasaran untuk menyaksikan langsung jalannya event tersebut.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, pemilihan lokasi kegiatan masih sama, yaitu di Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir. Ini karena Festival Bakar Tongkang memang sarat dengan sejarah. Khususnya terkait cikal-bakal atau asal-usul penduduk daerah setempat.

“Festival Bakar Tongkang tahun ini akan berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 17-19 Juni mendatang. Festival ini merupakan tradisi kuno untuk mengenang para migran Tiongkok pertama yang meninggalkan tanah air mereka dan menetap di Riau. Bakar tongkang atau kapal merupakan simbol berakhirnya pelayaran mereka,” ujarnya, Selasa (4/6).

Menurutnya, Bakar Tongkang telah terbukti menjadi salah satu atraksi utama pariwisata Indonesia. Event ini selalu sukses menarik perhatian masyarakat dan menyedot wisatawan. Atmosfer keseruannya bisa dirasakan saat memasuki puncak kegiatan, ketika replika kapal atau tongkang dibakar.

Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, tahun lalu panitia memang mencatat jumlah pengunjung Festival Bakar Tongkang tembus di angka 69 ribu orang. Dari jumlah tersebut, 40 ribu merupakan wiusatawan nusantara. Sementara sisanya yakni 29 ribu adalah wisatawan mancanegara.

“Data tersebut dihitung berdasarkan jumlah hunian kamar hotel dan jalur pintu masuk transportasi. Setiap tahun memang selalu ada peningkatan. Kita pun berharap tahun ini terjadi lonjakan kunjungan wisatawan. Harus di atas 70 ribu pengunjung,” jelasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, Festival Bakar Tongkang selalu digelar secara meriah dan totalitas. Replika kapal dapat berukuran hingga 8,5 meter, lebar 1,7 meter dan berat mencapai 400 kg. Kapal akan disimpan selama satu malam di Kuil Eng Hok King, diberkati, dan kemudian dibawa dalam prosesi melalui kota ke situs di mana akan dibakar.

“Prosesi Tongkang juga melibatkan atraksi Tan Ki. Sejumlah orang menunjukkan kemampuan fisik mereka dengan menusuk diri dengan pisau atau tombak tajam. Namun, aksi tersebut tidak melukai meskipun senjata yang digunakan tajam. Aksi ini agak mirip dengan tradisi Tatung di Singkawang, Kalimantan Barat,” kata Menteri Terbaik Asia Pasifik ini.

Mantan Dirut Telkom tersebut berujar, Festival Bakar Tongkang sangat berpotensi menarik wisatawan mancanegara. Khususnya wisman asal Tiongkok maupun warga keturunan yang sudah bermukin di Indonesia. Dari tahun ke tahun, festival ini selalu meriah dan mendapat sambutan luar biasa dari warga setempat maupun pendatang. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here