BALI – Program 3C (Curricullum, Certification, dan Center of Excellence) yang digagas Menteri Pariwisata Arief Yahya, dibahas dalam Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (PTNP). Kegiatan ini dilangsungkan di Gedung Widyatula STP Bali, 8-9 Februari.

Rakor dipimpin Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani. Serta dihadiri Pimpinan dari keenam Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di lingkungan Kemenpar RI, dan Inspektur Kemenpar juga unit-unit terkait.

“Rakor ini adalah wahana komunikasi antar PTNP dengan unit pusat Kemenpar. Dan, merupakan salah satu upaya menerapkan jurus 3C yang diprogramkan Menteri Pariwisata, yaitu Curricullum, Certification, dan Center of Excellence,” terang Ni Wayan Giri Adnyani.

Dijelaskannya, Menteri Pariwisata, menargetkan untuk menerapkan kurikulum berstandar global. Tujuannya, agar seluruh PTNP mampu berkiprah di kancah internasional.

“Untuk menjadi Perguruan Tinggi kelas dunia, maka PTNP yang dikelola Kemenpar harus memiliki kurikulum yang berstandar global. Juga disertifikasi oleh Lembaga Internasional. Yang tidak kalah penting adalah prestisius baik dari sisi lulusan, dosen, dan seluruh institusinya,” ujarnya.

Giri menambahkan, setiap PTNP harus mampu memainkan peran sebagai pusat-pusat unggulan (centre of excellence) bagi bidang spesialisasinya masing-masing. Seperti kuliner untuk STP NHI Bandung, Geopark di Poltekpar Medan, Sport tourism di Poltekpar Palembang, wisata bahari di Poltekpar Makassar, wisata halal di Poltekpar Lombok dan wisata budaya di STP Bali.

Oleh karena itu, Ni Wayan Giri berharap PTNP fokus pada pencapaian 3C. Agar, institusi PTNP bisa berstandar global. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah mendatangkan talent-talent dari luar negeri. Hal akan lebih efektif daripada mengirimkan anak-anak ke luar negeri.

Giri juga mengimbau agar rakor PTNP diadakan secara rutin, misalnya dua bulan sekali. Penyelenggaraannya bisa dilaksanakan secara bergiliran oleh masing-masing PTNP.

“Tuan rumah bisa sekaligus menjadi Chair Rakor. Sehingga, komunikasi antar PTNP lebih intensif dan segala permasalahan dapat segera dicarikan solusi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja Institusi secara lebih efektif,” katanya.

Ni Wayan Giri juga mengharapkan setiap PTNP dapat mengadakan diskusi intensif dengan Majelis Pembina. Sebab, tugas Majelis Pembina adalah memberikan pembinaan bagi tiap PTNP dalam melaksanakan program kerja.

Sementara Ketua STP Bali, Byomantara, mengharapkan rakor dapat memberikan solusi dan penyelesaian dari semua tantangan yang dihadapi oleh PTNP Kemenpar RI.

“Ada beberapa permasalahan penting akan dibahas pada rakor, seperti standar pembayaran kelebihan jam mengajar dan pembahasan mengenai Penerimaan Dosen Tetap Non PNS agar permasalahan kekurangan dosen pada PTNP dapat segera teratasi, Pembahasan mengenai proses pembelajaran KBK sebagai arah pembelajaran yang berbasis kompetensi, ada juga update pembahasan rencana launching Kelas Internasional dan ELC tanggal 29 Maret 2019,” terangnya.

Menpar RI menyatakan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi bangsa, apalagi pada era 4.0 dengan tantangan yang sangat komplek.

“Untuk bisa bersaing secara global, pariwisata Indonesia harus memiliki SDM yang berkualitas global juga. Standar SDM harus ditingkatkan untuk meraih hasil maksimal,” papar Menteri asal Banyuwangi ini.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here