MEDAN – Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan melanjutkan Memorandum of Understanding (MoU) dengan IMUS Institute of Science and Technology. Kerjasama ini sudah berlangsung sejak tahun 2016 lalu. IMUS Institute merupakan sebuah kampus yang sudah berdiri sejak tahun 1923 di Cavite, Filipina dan merupakan salah satu sekolah yang legendaris.

Direktur Poltekpar Medan Anwari Masatip mengatakan, hubungan yang sudah dijalin selama ini berjalan dengan baik. Kerjasama ini akan terus dibina untuk dapat saling membantu dalam pendidikan pariwisata.

“Ditambah lagi saat ini Filipina terkenal dengan hospitality yang bagus dan sedang dalam pengembangan wisata halal. Kita dapat saling bertukar pikiran dan pendapat untuk mencapai tujuan bersama yaitu mengembangankan sumber daya manusia pariwisata,” kata Anwari Masatip, Senin (13/5).

Sudah ada beberapa kerjasama yang sudah dilakukan. Di antaranya dosen dari IMUS Institute menjadi guest lecture kepada mahasiswa, narasumber dalam kegiatan seminar internasional dan menjadi tamu undangan dalam kegiatan ceremonial kampus.

“IMUS Institute juga memiliki pendidikan untuk sekolah dasar, lanjutan pertama dan menengah umum. Selain itu mereka juga memiliki jurusan hospitality yang meliputi manajemen tata boga, divisi kamar dan food and beverage. Di kampus IMUS sendiri mereka memiliki laboratorium praktik sendiri, asrama serta gedung kampus yang sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung pendidikan,” ungkapnya.

Deputi Bidang Pengembangan Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Ni Wayan Giri Adyani menyambut gembira hal ini. Kerjasama yang sudah baik dan memberikan feedback yang positif harus terus dilanjutkan.

“Saya berharap kerjasama ini dapat dilakukan dalam bidang yang lebih banyak lagi. Seperti pengembangan kapasitas dosen dan peningkatan kualitas kurikulum yang berbasis kebutuhan industri,” ujar Giri.

Dalam pertemuan dengan IMUS Institute sebelumnya, juga membahas mengenai jurnal internasional. Kerjasama yang paling nyata dan dapat segera dilakukan adalah dalam bidang penelitian. Dosen-dosen Politeknik Pariwisata Medan boleh mengirimkan jurnal yang dimiliki untuk di-submmit ke jurnal online yang dimiliki kampus IMUS.

“Hal ini akan memberikan nilai positif bagi dosen dan kampus Poltekpar Medan. Selain itu juga dibahas tentang internship mahasiswa yang diharapkan dapat terealisasi dalam waktu dekat,” pungkasnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengacungkan jempol. Menurutnya, semua PTNP di bawah Kemenpar harus menerapkan standar global. Sehingga, diperlukan banyak kerjasama dengan lembaga pendidikan internasional.

“Saya harap penjajakan level internasional dapat meningkatkan level pendidikan di PTNP Poltekpar Medan. Sehingga kita dapat melengkapi kurikulum kita dengan standar pendidikan hospitaliti internasional bagi seluruh anak didik,” kata Menpar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here