www.INDONESIATRAVEL.NEWS, AMBON – Sektor pariwisata dapat diandalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Provinsi Maluku sudah membuktikannya. PAD Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku dari tiga lokasi wisata yang ditangani, melebihi target yang ditetapkan.

Tiga lokasi wisata, yang dikelola langsung oleh Dispar Maluku yakni Pantai Hunimua, Pantai Namalatu dan Monumen Gong Perdamaian Dunia.

“PAD kita tahun 2018 sebesar Rp 995 juta. Ini melebihi target karena target kita itu Rp 600 juta,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) Dispar Maluku yang juga Sekretaris Dinas Pariwisata Maluku, Nenia S. Rahantoknam, Selasa (8/1).

Dijelaskan Nenia, dari sekian banyak destinasi wisata di Maluku, tiga destinasi inilah yang dikelola langsung oleh Dispar Maluku. PAD dari tiga lokasi ini juga mengalami peningkatan dari tahun 2017 yang berjumlah Rp 500 juta.

Lebih lanjut Nenia mengungkapkan, Dispar Provinsi Maluku menargetkan 20.877 kunjungan wisatawan mancanegara di Maluku pada tahun 2019 ini. Sementara, untuk wisatawan nusantara, ditargetkan sebanyak 125.589 kunjungan.

“Sepanjang Tahun 2018 kemarin, sesuai data Dispar Maluku, tercatat sebanyak 18.979 wisman yang berkunjung ke Maluku. Sementara untuk wisatawan nusantara tercatat sebanyak 116.889 orang,” ujarnya.

Lokasi wisata yang paling dominan dikunjungi wisatawan disebut Nenia, antara lain Banda di Maluku Tengah, Pasir Panjang di Maluku Tenggara, Bair di Tual, Kampung Toleransi dan Air Terjun Tujuh Tingkat di Kei maupun air terjun langsung ke laut juga di Kei.

Sementara devisa pariwisata tahun 2018, kata dia, tercatat sebanyak Rp 214 miliar atau meningkat dari capaian devisa pariwisata tahun 2017 yakni sebesar Rp 204 miliar.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pemerintah daerah harus bisa mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan guna mewujudkan kemandirian daerah.

Apalagi, Presiden Joko Widodo sudah menetapkan sektor pariwisata merupakan sektor unggulan kedua setelah sektor pertanian, di atas sektor perikanan sebagai core economy bangsa.

“Presiden Jokowi sangat berkomitmen mendukung perkembangan pariwisata. Bahkan seluruh kementerian/lembaga (diminta) harus mendukung,” ujar Menpar Arief Yahya.

Pertumbuhan pariwisata Indonesia mencapai 25%, empat kali lebih besar ketimbang di regional dan global. Ini bahkan lima kali lebih besar daripada negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

“Itu artinya bahwa secara keseluruhan marketing pariwisata Indonesia baik dan secara produk pun baik,” kata Menpar Arief Yahya.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here