Ende, NTT – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) dan penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE pada Jumat, (11/06/2021), di Taman Renungan Bung Karno, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebanyak 25 peserta mengikuti kegiatan tersebut. Di antaranya pengelola Taman Renungan Bung Karno, pengelola Museum Tenun Ikat, pengelola Ende Kreatif Galeri, dan pengelola Pantai Ria.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas daya tarik wisata dan penerapan protokol kesehatan yang berbasis CHSE (_Cleanliness_, _Health_, _Safety_, and _Environment Sustainability_). Sehingga dapat menghadirkan destinasi wisata yang aman dan berkualitas.

Dukungan yang diberikan berupa alat kebersihan, alat kesehatan, dan alat keamanan. Fasilitas kebersihan yang diberikan seperti wastafel, tempat sampah terpilah, dan papan sapta pesona.

Direktur Pengembangan Destinasi II, Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan menjelaskan bahwa program ini merupakan bentuk KolaborAksi Kemenparekraf dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

“Saya berharap melalui kegiatan ini dapat meluaskan jejaring _stakeholder_ pariwisata dan ekonomi kreatif, agar kolaborasi ini tidak hanya menjadi _symbolic word_, sehingga yang paling dinanti oleh para stakeholder adalah peran aktif dari pemerintah pusat maupun daerah,” ujarnya.

Taman Renungan Bung Karno menjadi saksi sejarah lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945. Karena di taman inilah pertama kali Bung Karno merenungkan gagasannya dan melahirkan Pancasila. Ini menjadi keunikan tersendiri dari daya tarik wisata di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, Martinus Satban, mengatakan dalam menghadapi kenormalan baru banyak penyesuaian-penyesuaian terutama dalam penerapan protokol CHSE. Untuk itu, ia sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf untuk membangkitkan sektor pariwisata di Ende.

“Pandemi memang memberikan dampak yang sangat berat bagi perekonomian kita. Untuk itu, mari bersama-sama, saling menguatkan tekad, semangat dan kolaborasi aktif demi kemajuan pariwisata, khususnya di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, dan Indonesia pada umumnya,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here