www.INDONESIATRAVEL.NEWS – Sektor pariwisata di Provinsi Bali kian melejit. Hal ini berimbas positif kepada kesejahteraan. Tingkat pengangguran Pulau Dewata pun turun 0,42% pada Februari 2018. Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada beberapa wilayah pun surplus.

Mengacu informasi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, jumlah pengangguran terbuka turun 0,42% pada Februari 2018. Persentase tersebut hasil komparasi dengan periode bulan sama di tahun sebelumnya.

“Perekonomian Bali digerakan sektor pariwisata. Positifnya kinerja pariwisata, turut menggerakan ekonomi. Lapangan kerja tumbuh dan tingkat pengangguran turun cukup signifikan hingga 0,42%. Selain warga Bali, hasil ini juga dinikmati warga dari luar Pulau Dewata,” ungkap Kepala BPS Provinsi Bali Adi Nugroho, Rabu (9/5).

Turun 0,42%, tingkat pengangguran di Bali pada periode Februari menyisakan 0,86%. Angka riilnya sekitar 22.345 orang. Bandingkan dengan tingkat pengangguran di Februari 2017 yang mencapai 1,28%. Jumlah tersebut juga menurun 0,62% bila dikomparasi dengan Agustus 2017 yang mencapai 1,48%. Adi menambahkan, jumlah angkatan kerja naik.

“Jumlah angkatan kerja otomatis mengalami kenaikan. Lalu, pengangguran turun. Jumlah kenaikan angkatan kerja mencapai 147.449 orang di Februari. Untuk Agustus angkanya mencapai 186.636 orang. Kondisi ini tentu harus terus didorong dan diupayakan positif. Apalagi, rapor pertumbuhan pariwisata memang bagus,” lanjut Adi lagi.

Progress positif pertumbuhan wisman juga dimiliki Bali. Sepanjang Februari 2018, angka kunjungan wisman tumbuh 26,35%. Total ada 452.423 wisman atau naik 94.358 dari bulan Januari. Otomatis sepanjang dua bulan awal di 2018 ini, Pulau Dewata sudah dikunjungi 805.538 wisman. Kenaikan ini didukung oleh pergerakan positif wisman dari beberapa negara.

Lewat jalur udara, wisatawan asal India yang berkunjung ke Bali tumbuh pesat 59,08%. Total kunjungan mencapai 55.530 wisatawan di periode Januari-Februari 2018. Jumlah itu naik 20.624 wisman tahun 2017 di periode sama. Wisatawan Jepang juga naik 4,69%, jumlahnya 35.855 orang. Inggris pun tumbuh 7,47% dengan jumlah kunjungan 30.497 orang. Lalu, Malaysia juga naik 5,43% dengan angka riil 220.272 wisatawan.

“Kami optimistis lapangan kerja akan terus tumbuh di tahun ini. Artinya, tingkat kesejahteraan juga semakin bagus. Kalau semuanya bagus, efek positifnya akan ke mana-mana,” tutur Adi.

Tren pariwisata Bali memang positif. Pada 2017 silam, jumlah kunjungan wisman tumbuh 16,32%. Total jumlah kunjungan wisman mencapai 5.682.248 orang. Tiongkok menjadi penyuplai terbanyak dengan 1.366.032 wisatawan, diikuti kunjungan 1.061.287 wisatawan Australia.

Kenaikan signifikan ini pun berpengaruh positif bagi pendapatan asli daerah (PAD) beberapa wilayah di Bali. Misalnya PAD Kabupaten Buleleng yang tumbuh 53,11%. Mereka mendulang PAD Rp422 Miliar pada 2017. Realiasi PAD tertinggi pun diraih Kabupaten Badung dengan nominal Rp4,17 Triliun. Jumlah itu naik 17,09% dari tahun sebelumnya. PAD besar juga dimiliki Denpasar dengan angka Rp852 Miliar. Gianyar membukukan angka Rp645 Miliar, lalu PAD Rp429 Miliar dimiliki Tabanan.

“Kami jelas turut gembira melihat berbagai kemajuan yang didapat Bali. Usaha keras mereka untuk memajukan sektor pariwisata berbuah positif. Dan, pengaruh positif ini akan menyebar ke sektor lain. Lapangan pekerjaan terbuka, lalu kesejahteraan jadi lebih baik. Yang jelas, semua masyarakat Bali bisa menikmati efek positif dari industri pariwisata ini,” terang Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Meski belum maksimal, tetesan manisnya gula pariwisata juga dinikmati wilayah Bali lainnya. Wiyalah Kabupaten Karangasem membukukan PAD Rp199 Miliar atau tumbuh 14,63%. Klungkung memiliki PAD Rp153 Miliar. Meski naik 18,69%, namun PAD Bangli berada di level Rp79 Miliar. Menpar pun mengungkapkan, pariwisata Bali akan tumbuh lebih baik tahun ini.

“Sinergi memang harus dioptimalkan, tujuannya agar sebaran PAD lebih merata. Beberapa daerah di Bali juga harus mengekplorasi lagi potensinya. Tapi, secara umum, pariwisata Bali akan terus tumbuh tahun ini. Potensi yang terlihat di awal tahun harus terus diupayakan. Bali memiliki modal terbaik berupa atraksi, aksesibilitas, dan amenitas,” tegas Menpar. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here