JAKARTA – Konser Musik Perbatasan Atambua (KMPA) 2019 akan digelar lagi. Event ini menjadi momen terbaik untuk mengeksplorasi destinasi wisatanya. Khususnya, wisata alam. Edisi 2 KMPA 2019 akan digelar 28-29 Juni, di Lapangan Simpang Lima Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tampil sebagai bintang tamu, Grup Band Kotak.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, event ini akan berlangsung meriah.

“Edisi 2 KMPA tahun ini tetap meriah. Artis pendukungnya luar biasa. Hal ini untuk menyempurnakan pesona eksotis Atambua. Sebagai destinasi wisata, kawasan ini menawarkan experience luar biasa. Ada banyak hal menarik yang bisa dinikmati,” ungkap Ricky Fauzi, Sabtu (22/6) malam.

Daerah Atambua, Belu terdiri dari 12 kecamatan, 12 kelurahan, dan 96 desa. 30 desa diantaranya berbatasan langsung dengan Timor Leste (Tiles). Dengan geografis unik, bentang alam juga warna budaya Tanah Timor pun unik menarik. Komposisinya makin lengkap dengan tawaran destinasi wisata sejarah, sport tourism, dan buatan.

“Atambua memang menjadi paket lengkap. Destinasi ini siap dieksplorasi setiap saat. Untuk itu, pastikan moment terbaik saat KMPA jangan terlewatkan. Saat berkunjung ke destinasi wisatanya, tentu akan ada banyak kesegaran yang didapat,” terang Ricky lagi.

Dengan beragam bentang destinasi, nature warna pilihannya beragam. Dari pesisir pantai hingga sabana dan pegunungan. Komposisi wisata bahari diantaranya Pantai Pasir Putih Atapupu.

Destinasi ini berada di Kenebibi, Kakuluk Mesak, Belu. Sesuai namanya, pantai terhampar pasir putih yang lembut. Pantai ini makin eksotis dengan sunsetnya. Nuansa semakin eksotis dengan deretan hutan mangrove disekitarnya.

Destinasi lainnya adalah Pantai Berluli. Pasirnya putih menghampar. Langitnya seolah menyatu dengan tebing karang yang kokoh. Spot ini juga sangat instagramable sehingga elegan untuk berswafoto. Pantai Berluli ini berada di Jalan Ki Hajar Dewantara, Umanen, Atambua Barat. Dan, Tanah Timor juga punya Pantai Mota’ain dan Teluk Gurita atau (Kuit Namon).

“Siapkan saja kamera terbaik sebelum datang ke Atambua. Tapi, kamera smartphone juga bisa. Sebab, ada banya spot terbaik untuk membuat konten media sosial. Saat diunggah di media sosial, pasti akan mendapat banyak like dan comment positif. Tinggal pikirkan captionnya yang unik,” jelas Ricky.

Alam Tanah Timor makin eksotis dengan bentangan Lembah Fulan Fehan. Destinasi ini berada di Desa Dirun, Lamaknen, Belu. Rumputnya yang terhampar hijau semakin semarak dengan kawanan kuda yang bebas berkeliaran. Ada juga Bukit Batu Maudemu dan Bukit Kakeu Mantenu. Bukit Maudemu ini unik karena memiliki bebatuan karang di puncak bukitnya.

“Kami juga merekomendasikan Lembah Fulan Fehan ini. Pastikan destinasi ini juag dikunjungi. Area di sini sudah terkenal dengan keindahannya,” kata Ricky lagi.

Destinasi di sekitar Atambua semakin berwarna dengan Air Terjun Mauhalek. Venuenya ada di Raiulun, Lasiolat, Belu. Air terjun eksotis ini masih alami dengan airnya yang menyegarkan. Ada juga Kolam Susuk yang konon menjadi inspirasi lagu Koes Plus berjudul ‘Kolam Susu’. Wilayah ini juga memiliki destinasi Kampung Adat Kewar. Destinasi ini juga memiliki bangunan megalitikum.

“Kombinasi alam, budaya, dan manmade di Atambua memang luar biasa. Destinasi-destinasi tersebut sangat mudah dijangkau, khususnya dari venue KMPA,” paparnya.

Moment liburan semakin lengkap dengan penawaran sejarah dari Benteng Ranu Hitu. Lokasinya ada di Desa Dirun, Lamaknen. Benteng Ranu Hitu juga familiar sebagai Benteng Lapis Tujuh Makes. Benteng ini memiliki susunan bangku batu yang konon menjadi singgasana Raja Suku Uma Metan. Lalu, batu memanjang di belakang singgasana diyakini makam Raja Pertama Kerajaan Dirun, Dasi Manu Leoq.

Experience terbaik juga akan didapatkan wisman dengan mengunjungi Pacuan Kuda Desa Tniumanu. Pacuan ini memang hanya diikuti oleh peserta lokal. Uniknya jokinya merupakan anak-anak lelaki dari pelepas kuda.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, komposisi destinasi terbaik ada di Atambua.

“Destinasi di Atambua selalu menarik untuk dieksplorasi. Wisatawan sebenarnya bisa berkunjung kapan saja. Selain atraksinya, aksesibilitas dan amenitas di Atambua itu luar biasa. Pokoknya wisatawan akan nyaman dan terkesan saat berada di sana. Kami juga mengundang publik Timor Leste untuk berkunjung dan menikmati beragam potensi di Atambua,” tutup Arief yang juga Menpar Terbaik Asia Pasifik tersebut. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here