PURWAKARTA – Anda mudik jalurnya lewat Purwakarta? Nah, bila ingin mencicipi #PesonaMudik2019 yang oke, silakan arahkan tujuan ke Purwakarta. Kota ini bisa menjadi destinasi alternarif di liburan Lebaran.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, akses ke Purwakarta sangat mudah dijangkau. Dari Jakarta jaraknya hanya terpaut 74 km. Sementara dari Bandung, jaraknya hanya terpaut 72 Km. Lokasinya persis di tengah-tengah kedua kota besar Jakarta dan Bandung. Dan waktu tempuh menuju ke Purwakarta tak lama. Cukup berkendara 1-1,5 jam, Anda sudah sampai di Purwakarta.

”Masyarakat Jakarta dan Bandung yang mudik Lebaran, bisa sedikit melipir berlibur ke Purwakarta. Hanya satu hingga satu setengah jam dari Jakarta dan Bandung lewat Tol Padalarang. Dan saat di Purwakarta, banyak keindahan alam dan buatan yang bisa di sana,” ujar Menpar Arief Yahya, Minggu (12/5).

Pria yang juga mantan Direktur Utama Telkom itu mengatakan, Kabupaten Purwakarta memiliki banyak objek wisata yang unik, asri, nyaman, dan juga wisata buatan air mancur yang sudah sangat terkenal. Namanya, Air Mancur Sri Baduga. Keberadaan air mancur berjoget itu disebut Menpar Arief Yahya sudah setara dengan air mancur di Dubai Uni Emirat Arab dan Guangzhao, Tiongkok.

Taman yang memiliki luas sekira dua hektar tersebut masuk ke dalam lima top destinasi wisata di Indonesia. Highly recommended untuk wisatawan domestik dan mancanegara lantaran luas tamannya terbesar di Asia Tenggara.

“Datanglah pada hari Sabtu dan Minggu malam atau di sepanjang Libur Lebaran, untuk menyaksikan light effect air mancur paling keren,” kata Menpar Arief Yahya.

Berikut #Top10DestinasiLebaran yang ada di Purwakarta:

Bukit Panenjoan

Bukit Panenjoan letaknya di Kampung Cinangka Desa Sindang Panon Kecamatan Bojong Purwakarta. Pemandangan alam yang ciamik cocok bagi para pengguna media sosial untuk mengabadikan momen untuk diunggah di akunnya masing-masing.

Bukit Panenjoan kurang lebih berjarak sekitar 17 km dari pusat kota Purwakarta. Menuju bukit Panenjoan dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Wisatawan bisa memulai perjalanan mereka dari Purwakarta mengambil arah menuju Wanayasa, di daerah Pondok Salam, mereka harus berbelok ke arah kanan memasuki Gapura Indung Rahayu yang terletak di pintu masuk Desa Salem. Selain itu akses lain juga bisa ditempuh dengan jalur Bojong Sawit maupun daerah Wanayasa.

Mata para pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan hamparan perkebunan teh di sepanjang perjalanan. keindahan alam akan terus tersaji hingga para pengunjung tiba di lokasi Bukit Panenjoan. Dengan leluasa, pengunjung bisa ber-swafoto dengan latar belakang perkebunan, gunung, hingga danau Juanda Jatiluhur yang terhampar di bagian barat Kabupaten Purwakarta.

Saung Manglid

Saung Manglid lokasinya berada di Kampung Parakan Ceuri, Desa Pusakalamulya, Kiarapedes, Purwakarta. Arti dari Saung Manglid itu sendiri yaitu, bangunan yang terbuat dari kayu manglid. Saung Manglid menyuguhkan konsep utama Cafe and Resto dengan kuliner utama khas Sunda.

Tapi menarikanya, semua sayuran atau bahan makananya berasal dari para petani sekitar kampung dengan cara organik. Jadi, pengunjung yang datang untuk makan atau berwisata juga turut serta membantu mensejahterakan petani sekitar.

Selain sebagai tempat makan Saung Manglid ini merupakan salah satu lokasi agrowisata daerah Purwakarta di mana Mang’bro dan Teh’sist bisa sekalian belajar bercocok tanam, membeli sayuran atau berfoto-foto dengan latar belakang area perkebunan dan pesawahan.

Pasir Langlang Panyawangan

Tempat wisata alam Pasir Langlang Penyawangan ini memiliki ciri khas tersendiri yang bisa membawa kita menikmati panorama alam yang eksotis. Seperti sejuknya udara segar dan rindangnya pepohonan pinus dengan latar belakang pemandangan indah hamparan kecil Kabupaten Purwakarta yang indah.

Obyek wisata Pasir Langlang Penyawangan letaknya tidak terlalu jauh dari pusat Kota Purwakarta atau 1 jam perjalanan. Tempat wisata alam Purwakarta ini merupakan sebuah perbukitan dengan hutan pinus yang memiliki luas lahan sekitar 43 hektar.

Konon, asal muasal nama Pasir Langlang Panyawangan berasal dari bahasa Sunda yang terdiri dari “Pasir” berarti bukit dan Penyawangan tempat menerawang atau memandang dari jarak jauh. Hal ini sesuai dengan keindahan dan pemandangan alam yang dapat diterawang dari tempat obyek wisata alam di Purwakarta ini.

Tidak hanya hutan tanaman pinus aja yang ada di lokasi. Salah satu yang membuat tempat wisata Purwakarta ini menarik adalah adanya trek khusus olah raga downhill yang diberi nama Pusakamulya Bike Park, rutenya kurang lebih 2000 meter dari puncak dengan kemiringan sekitar 120 derajat. Trek sepeda ini sengaja dibangun untuk menarik kedatangan para pengunjung di obyek wisata ini.

Curug Tilu

Curug Tilu merupakan ‘Grand Canyon’-nya Purwakarta yang berlokasi di Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. Akses jalan yang kini mulus di Kecamatan Sukasari menjadikan wilayah yang tadinya terisolir selama lebih dari 50 Tahun ini terbuka.

Dua jalur dapat dimanfaatkan oleh wisatawan yang ingin datang ke Curug Tilu. Jalan Cikao Bandung Jatiluhur yang langsung tembus ke ruas Jalan Sukasari yang sudah mulus dapat menjadi pilihan utama, melalui jalur ini hanya dengan waktu 40 menit, wisatawan sudah dapat sampai di Desa Ciririp.

Tepat di curug utama, para wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan alam nan hijau dengan kontur bebatuan khas pegunungan. Fasilitas yang bisa dinikmati oleh wisatawan saat berkunjung ke Curug Tilu. Homestay sudah tersedia di pinggir curug (air terjun) lengkap dengan hammock (ayunan) dan tempat khusus untuk berenang, hidangan nasi liwet pun sudah termasuk harga Rp 50 ribu untuk seluruh paket fasilitas ini.

Taman Cikao

Destinasi wisata yang berbasic edukasi ini terbilang baru di Kabupaten Purwakarta. Namun, pengelola wisata sengaja menghadirkan konsep wisata alam yang memadukan antara wisata air, wisata edukasi fauna dan wahana permainan modern dan bahkan sedang dirintis untuk menghadirkan konsep edukasi untuk pertanian dan peternakan dan perikanan.

Taman Cikao Park ini disesuaikan dengan nama sungai yang tepat berada di samping lokasi wisata tersebut, yaitu sungai Cikao. Pengunjung bisa langsung menikmati gemericik aliran sungai Cikao serta semua keindahan yang ada di sekitar sungai berupa pemandangan dan perbukitan serta area persawahan yang mengelilingi taman Cikao menambah keindahan dan kenyamanan tempat wisata tersebut.

Bebatuan besar yang ada di tengah sungai Cikao dengan diberikan warna-warni oleh pengelolanya menambah indah pemandangan saat mata tertuju jauh ke arah sungai Cikao. Keindahan taman didalamnya yang juga mengunakan bebatuan besar dan kokoh seakan taman tersebut murni keindahan alami menjadikan Taman Cikao benar-benar terasa nyamanuntuk dijadikan tempat istirahat.

Taman Sri Baduga

Inilah taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara. Di sekitar air mancur ini terdapat Situ Beleud dengan luas 4 hektar yang makin mempercantik pemandangan sekitar air mancur. Air mancur di Taman Sri Baduga ini disebut-sebut bakal menyaingi air mancur Wing of Time di Singapura.

Kental dengan budaya Sunda, Taman Air Mancur Sri Baduga menjadi destinasi yang berada di kawasan Situ Buleud. Akan ada pertunjukan air mancur akan digelar setiap hari Jumat dan Sabtu dengan dua kali pertunjukan perharinya.

Pertunjukan pertama pukul 19.30 WIB dan pertunjukan kedua pukul 20.30 WIB. Satu lagi yang spesial, masyarakat bisa menikmati keanekargaman rasa sate maranggi dari berbagai penjuru Kabupaten Purwakarta di Kampung Sate Maranggi yang berada tepat di depan Situ Buleud.

Sasak Panyawangan

Sasak Panyawangan Purwakarta jadi destinasi baru yang menyenangkan untuk para adrenalin junkie. Atraksi utama yang ada di sini adalah sebuah jembatan dari bambu yang diikat dan disusun menggunakan sabut kelapa. Ia membentang, menempel di badan gunung batu yang tinggi, pas sekali untuk liburan yang penuh tantangan.

Sasak Panyawangan Purwakarta berada di antara Gunung Bongkok dan Gunung Parang. Keduanya adalah gunung di Purwakarta yang tidak banyak ditumbuhi pepohonan dan cenderung berbatu. Objek wisata ini dibangun secara swadaya oleh pemuda setempat yang ingin menjadikan wilayah Gunung Bongkok sebagai destinasi wisata.

Selain uji keberanian karena berjalan-jalan di ketinggian, saat mengunjungi Sasak Panyawangan Teman Traveler juga bisa melihat indahnya Waduk Jatiluhur dari kejauhan. Hamparan air dari waduk terbesar se-Indonesia tersebut terlihat dikelilingi bukit-bukit.

Ujung Aspal Wanayasa

Ujung Aspal Wanayasa berada di Desa Pusaka Mulya, Kecamatan Kiara Pedes, Purwakarta, Jawa Barat. Destinasi wisata di ujung selatan Purwakarta itu, memiliki panorama alam yang dihiasi pepohonan jangkung jenis pinus yang berjejer rapi. Hawanya sejuk karena Gunung Burangrang yang berdiri tegak di belakangnya.

Untuk memanjakan para pelancong yang mengunjunginya, destinasi Ujung Aspal yang dikelola Perum Perhutani tersebut, juga dilengkapi dengan tempat duduk dari kayu tradisional khas Sunda dan saung ijuk, serta ayunan tali atau hammock. Ada pula tempat lesehan yang terbuat dari bata merah.

Sentuhan tradisional yang unik lainnya adalah jembatan papan yang berada di antara jejeran rindangnya pepohonan pinus yang bebas dipakai berjalan oleh para pelancong. Semua konten wisata di Ujung Aspal, sangat bagus buat mereka yang menyenangi adegan foto selfie.

Desa Sejuta Batu

Desa Sejuta Batu berada di Desa Pesanggrahan, Tegalwaru, Purwakarta. Anda bisa menjangkau lokasi dalam waktu kurang lebih 45 menit melalui Jl. Cikampek—Padalarang. Di desa ini, Anda bisa merasakan suasana khas desa yang masih alami.

Di lokasi Anda bisa menikmati wisata rekreasi dengan menjelajah desa dan kampung dengan suguhan panorama alam. Anda bisa menikmati wisata mancing, wisata ziarah dan trekking, panjat tebing di Gunung Parang, dan menelusuri cerita rakyat Jonggrang Kalapitung di Gunung Bongkok. Bisa juga menelusuri Goa Bolong Gunung Parang serta terdapat sarana bumi perkemahan dan area off road di area Gunung Salasih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here