MERAUKE – Kalau kalian ingin mendapatkan minyak kayu putih berkualitas, datang saja ke Merauke, Papua. Merauke adalah penghasil Minyak Kayu Putih terbesar di Indonesia. Kualitasnya paten. Kehangan Minyak Kayu Putih Merauke bisa ditemui dalam Festival Crossborder Sota 2019.

Rencananya, Festival Crossborder Sota 2019 akan digelar 14-16 Juni. Lokasinya ada di Lapangan Pattimura, Distrik Sota, Merauke, Papua. Sebagai bintang tamu, ada Nowela Indonesian Idol. Ada juga Maro Band hingga New Project Band.

Mengangkat tema ‘Indonesia Incorporated’, event didukung Dance Performance, Marching Band, Pasar Rakyat, juga Pameran Kerajinan & UMKM. Semua kemeriahan ini pun menjadi media branding terbaik bagi beragam potensi Merauke.

“Festival Crossborder Sota 2019 menawarkan berbagai kemeriahan. Kami mengundang masyarakat PNG untuk bergabung. Selain festivalnya, mari eksplorasi berbagai keunikan potensi lain dari Merauke. Dan, wilayah ini adalah kantong penghasil Minyak Kayu Putih terbaik,” ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani, Selasa (21/5).

Minyak Kayu Putih menjadi produk unggulan asal Merauke. Hampir 95% industri Minyak Kayu Putih berada di Merauke. Pangsa pasar utamanya adalah Tiongkok. Kapasitas ekspor ke Tiongkok sekitar 2.000 hingga 3.000 Liter per pengiriman. Pengembangan industri Minyak Kayu Putih dilakukan di sekitar area Taman Nasional Wasur dan sudah beroperasi 10-15 Tahun.

“Minyak Kayu Putih yang dihasilkan Merauke memiliki kualitas tinggi. Bahan bakunya juga tersebar banyak. Merauke memiliki banyak sekali hutan dengan pohon penghasil minyak atsiri tersebut. Secara ekonomi, keberadaan potensi ini memberikan value positif. Mereka memiliki pasar luas di mancanegara. Jadi, silahkan mencoba kehangatan Minyak Kayu Putih yang murni,” kata Ricky lagi.

Minyak Kayu Putih diperoleh dari hasil penyulingan daun dan ranting Kayu Putih. Pohon ini memiliki nama latin Melaleuca Leucadendron dari famili Myrtaceae. Karakter tempat tumbuhnya tandus. Pohon ini juga tahan terhadap kebakaran. Secara umum, sebaran tempat tumbuhnya berada pada ketinggian 400 mdpl. Pohon ini dapat tumbuh di belakang hutan bakau, tanah berawa, hingga kering.

Pohon ini memiliki tinggi sekitar 10-20 Meter. Kulit batangnya berlapis dengan warna putih keabuan. Bagian kulitnya terkelupas tidak beraturan.

“Dengan karakter khasnya, melakukan trekking di hutan Kayu Putih tentu sangat menyenangkan. Ada banyak experience yang didapat oleh para wisatawan. Pastikan kawasan ini sebagai destinasi saat datang ke Sota,” jelas Ricky.

Bila tertarik ingin menikmati sensasinya silahkan berkunjung ke beberapa lokasi ini. Selain Taman Nasional Wasur, ada juga Sota, Yanggandur, Rawa Biru, dan Tomerau. Dengan aromanya yang khas, ada banyak manfaat dari produk sulingan Kayu Putih tersebut. Minyaknya bisa digunakan untuk meredam kembung, khususnya bagi para balita.

“Minyak Kayu Putih menjadi sisi terbaik Festival Crossborder Sota 2019. Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari jenis minyak atsiri tersebut. Yang jelas semuanya untuk kesehatan. Minyak Kayu Putih harus jadi cenderamata saat berkunjung ke Sota. Secara kualitas, Minyak Kayu Putih yang dihasilkan di sini adalah terbaik,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here