www.INDONESIATRAVEL.NEWS, BANTEN – Pujian untuk Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) kembali diucapkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Pujian disampaikan langsung dihadapan personel Balawista yang sedang melakukan pelatihan di Pantai Pasir Putih, Pandeglang, Banten, Selasa (12/2). Balawista adalah badan yang didirikan Dinas Pariwisata Provinsi Banten.

Menpar hadir ditemani Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Ir. Rizki Handayani, MBTM dan Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan, Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, A. MSc, serta Deputi Bidang Pengbangan Destinasi Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, SH., MPA. Hadir juga Kepala Biro Komunikasi Publik, Guntur Sakti, Asdep Pengembangan Wisata Alam & Buatan, Alexander Rayaan, Asdep SDM Pariwisata & Hubungan Antar Lembaga, Wisnu Bawa Tarunajaya, Asdep Pengembangan Destinasi Regional II, Reza Pahlevi dan Kabid Pemasaran Area II pada Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II, Ni Komang Ayu Nastiti. Selain itu, hadir Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Dalam pelatihan itu, Menpar disuguhkan dengan atraksi simulasi penyelamatan korban dari tengah laut. Termasuk memberikan pertolongan pertama pada korban.

“Sesuai janji saya, kalau saya kunjungan kesini saya akan mengunjungi Balawista. Sekarang saya hadir dan disambut simulasi. Keren sekali. Simulasinya seperti sungguhan. Ada yang menangis dan teriak-teriak. Saya sampai deg-degan melihatnya. Luar biasa,” puji Menpar.

Menurutnya, saat tsunami melanda Selat Sunda, Balawista menjadi yang terdepan dalam melakukan penyelamatan. “Mereka (Balawista) bergerak cepat memberikan pertolongan kepada korban bencana. Mereka mampu memberikan rasa aman,” paparnya.

Namun, Menpar mengingatkan jika olahraga sebagai recovery saja tidak akan cukup. Harus ada olah rasa bagi para korban.

“Pelatihan olahrasa harus diberikan. Karena tidak semua korban terluka secara fisik. Ada korban yang trauma. Dan ini juga susah disembuhkan. Balawista harus melengkapi diri dengan olahrasa,” paparnya.

Tidak hanya itu, Menpar juga mengingatkan betapa pentingnya bertawakal dan percaya kepada Allah SWT.

“Ada pengalaman yang kita dapat dari bencana gempa di Lombok. Masyarakatnya juga melakukan pemulihan psikis dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mereka berserah diri. Mereka percaya kepada Allah,” tuturnya.

Dalam pelatihan Balawista, Menpar menyerahkan hadiah kepada tiga peserta terbaik dari tiga angkatan berbeda. Tidak hanya itu, Menpar juga memberikan hadiah tambahan berupa uang Rp 5 juta kepada para peserta terbaik.

Aksi Balawista mulai mencuri perhatian saat Menpar mengunjungi kawasan terdampak tsunami Selat Sunda, Desember 2018 lalu. Menpar dibuat takjub dengan totalitas para anggota Balawista dalam membantu korban dan wisatawan. Balawista juga mambantu masa recovery di kawasan wisata sekitar Anyer dan Carita.(*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here