www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Pariwisata Bali kembali mengukir prestasi membanggakan. Kali ini, penghargaan diraih Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Destinasi ini masuk dalam Best Top 100 Destination di Internationale Tourismus Borse (ITB) Berlin, Jerman, Rabu (7/3).

Penghargaan untuk TN Bali Barat sebagai Best Top 100 Destination diserahkan di Palais am Funkturm, ITB Berlin. Proses pengumuman pemenang dilakukan sekitar 16.00 waktu Berlin.

Total ada 5 kategori penghargaan yang diberikan. Mulai dari Best of Cities, Communities & Culture, hingga Best of Nature. Selain itu ada Best of Seaside, Earth Award, dan Best of the Planet. “Ini akan menaikkan 3C kita, Calibration, Confidence dan Credible!” kata Menpar Arief Yahya.

Untuk kategori Best of the Planet, masih dirinci menjadi 6 sub kategori lagi. Mulai dari Best of Africa, Americas, Asia-Pacific, juga Europe. Ada juga Best of Atlantic dan Mediterranean.

Berada di zonasi Benua Kuning, TNBB akhirnya terpilih sebagai Best of the Planet untuk Asia-Pasific. TNBB ini mendampingi High Pamirs Mountain Region (Tajikistan) yang terpilih sebagai pemenangnya.

“Terpilihnya TNBB sebagai Best Top 100 Destination untuk Best of the Planet di Asia-Pacific tentu sangat membanggakan. Sebab, prestasi ini memiliki fungsi yang sangat strategis khususnya bagi TNBB,” tutur Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Ditambahkan Menpar, prestasi TNBB sangat penting. Sebab, berpengaruh kepada aspek 3C di atas. “Ini juga menaikkan indeks daya saing pariwisata Indonesia,” tutur Arief Yahya.

“Prestasi TNBB ini pengaruhnya besar. Kami selalu menggunakan standard gobal sebagai acuan. TNBB sangat memenuhi syarat itu. Kepercayaan TNBB tentu naik, termasuk kredibilitas pariwisata Indonesia di level dunia,” katanya.

Apresiasi memang layak diberikan bagi TNBB. Bersama Thailand, TNBB menjadi wakil ASEAN yang berkibar di ITB Berlin. Destinasi Tung Dap Village yang menjadi andalan Thailand, berada di urutan 6 besar kategori Best of Cities, Communities & Culture. Thailand kalah pamor dari destinasi Portugal yang berada di urutan pertama hingga empat.

Persaingan ketat dihadapi spot yang masuk 100 top-sustainable destinations. Dari persaingan besar, lalu dikerucutkan menjadi 32 finalis. Screening terhadap destinasi terbaik dilakukan juri dari 12 organisasi internasional.

Para juri ini independen. Beberapa kriteria penilaian mulai dari kualitas, daya tarik, dan keberlanjutan destinasi dalam industri pariwisata.

“Secara umum kami puas dengan beragam prestasi di ITB Berlin ini. TNBB telah memenuhi berbagai aspek standard global. Masa depannya sangat bagus. TNBB ini juga sangat populer,” tegas Menteri asal Banyuwangi tersebut.

Sementara Ketua Tim Percepatan Ecotourism Kemenpar, David Makes, menilai TNBB layak mendapat penghargaan.

“Potensi yang dimiliki TNBB ini memang sangat besar. TNBB sangat layak dapat awards ini. Status TNBB ini merupakan ekowisata sekaligus prototype bagi beberapa wilayah di sekelilingnya,” katanya.

TNBB adalah proyek percontohan program ekowisata sejak 6 Oktober 2016. Dasar hukumnya keputusan Kemenpar Nomor KM.66/HK.501/MP/2016. Penjabaran dari surat itu, proyek ekowisata dikembangkan menjadi klaster Bali dan Jawa Timur.

“Terima kasih Pak Menpar Arief Yahya, berkat kepercayaan Bapak, TNBB tumbuh menjadi sentra percontohan template sukses bagi beberapa taman nasional (TN) sekitarnya. Beberapa wilayah di Jawa Timur memiliki beberapa TN,” terang David.

Menpar Arief Yahya saat ditemui di ITB Berlin tidak banyak berkomentar. Dia hanya senyum-senyum saja. “Sukses ini untuk bangsa Indonesia. Penghargaan ini lebih bermaksa sebagai implementasi Indonesia Incorporated, kalau kita berjalan bersama, kompak, kita tidak bisa dikalahkan oleh negara manapun juga di sektor pariwisata!” kata Menpar Arief Yahya.

Lima taman nasional disekitar TNBB adalah Baluran (Situbondo), Alas Purwo (Banyuwangi), Meru Betiri (Banyuwangi/Jember). Selain itu, ada juga Taman Wisata Alam Kawah Ijen (Banyuwangi dan Bondowoso).

Terakhir adalah TN Bromo Tengger-Semeru yang berada di wilayah Pasuruan, Malang, Lumajang, hingga Probolinggo.

“Posisi Banyuwangi sebenarnya menciptakan cross selling antara Bali dan Jawa Timur. Secara khusus cross selling ini diwakili oleh dua kabupaten, yaitu Jembrana di Bali dan Banyuwangi,” pungkasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here