www.INDONESIATRAVEL.NEWS, HA LONG BAY, VIETNAM – Sttt.. Ini bukan kabar burung. VietJet Airline, maskapai berbiaya ekonomis Vietnam yang paling seksi di dunia itu bakal terbang ke Indonesia pada triwulan pertama tahun 2019 ini. Bulan Maret 2019 terbang 3,5 jam Ho Chi Minh – Denpasar Bali, dan akhir tahun 2019 menambah rute Ho Chi Minh – Jakarta.

Kepastian itu disampaikan di Ha Long Bay City, Vietnam di tengah-tengah AFT 2019, ASEAN Tourism Forum, pertemuan tahunan antar menteri-menteri pariwisata di ASEAN. Mr Do Xuan Quang, Managing Director VietJet Air menyampaikan hal itu di hadapan Menpar Arief Yahya, Duta Besar RI untuk Vietnam, Ibnu Hadi, Deputi Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani Mustafa, Stafsus Menpar Bidang IT, Sam Sriyono Nugroho.

“Saya pastikan bulan Maret 2019 akan terbang ke Denpasar, Bali. Semua persiapan sudah kami lakukan. Enam bulan pertama, kami akan terbang 4x seminggu, selanjutnya akan menjadi daily atau 7x seminggu,” jelas Mr Do Xuan Quang.

Jenis pesawat yang akan digunakan adalah Airbus 321 terbaru dengan kapasitas 226 penumpang. “Sekitar Desember 2019, akhir tahun ini, kami berencana terbang Ho Chi Minh – Jakarta, untuk memenuhi permintaan pasar dari businessman dan government relation,” ungkap Mr Do Xuan.

Promosi akan digeber setelah tahun baru Imlek, akhir Januari sampai awal Februari 2019 ini. Penjualan tiket secara umum bakal dimulai pada bulan Maret 2019. “Sebagai bentuk komitmen kami, untuk mendorong Pariwisata Indonesia, dari originasi Vietnam, maka KBRI Hanoi pun akan ikut menyebar luaskan informasi ini,” kata Dubes Ibnu Hadi di Ha Long Bay City.

Dubes Ibnu Hadi memang getol dan fokus untuk meningkatkan nilai perdagangan dan investasi bilateral kedua negara. Berkali-kali Ibnu Hadi menjelaskan kepada Menpar Arief Yahya bahwa pariwisata Vietnam ini maju pesat. Pembangunan destinasinya juga sangat cepat.

“Lebih dari 5 juta wisman dari Tiongkok dating ke Vietnam, tahun 2018 lalu. Lebih dari 3 juta wisman dari Korea Selatan juga terbang ke Vietnam. Mereka membangun destinasinya sangat serius. Diaspora-nya dilibatkan penuh untuk membangun Pariwisata Vietna. Itu yang bisa kita pelajari dari Vietnam,” jelas Ibnu Hadi.

Menpar Arief Yahya pun setuju dengan Dubes Ibnu Hadi. Tahun 2018, Vietnam tumbuh paling cepat dengan 21%, sedangkan Indonesia masih di 14%. Tahun 2017, Vietnam juga meroket dengan pertumbuhan 30%, Indonesia masih di 22%. “Kuncinya, ada di deregulasi dan penerapan teknologi, dalam hal ini digital technologi,” ungkap Menpar Arief Yahya.

Karena itu, untuk membantu memudahkan VietJet terbang ke Indonesia, Kemenpar juga akan membantu promosi rute penerbangan baru ke Denpasar Bali itu. Akses adalah PR nomor wahid dalam pengembangan destinasi di tanah air, selain amenitas dan atraksi.

“Saya biasa menggunakan rumus 3A, Atraksi, Akses, Amenitas dalam mengembangkan destinasi. Dengan target 20 juta wisman di 2019, maka akses menuju ke tanah air harus dibuat lebih lebar, lebih luas, dan lebih mudah. 75% orang ke Indonesia dengan transportasi udara, maka kunci utamanya ada di Airport, Airlines, dan AirNav (Authority),” ungkap Menpar Arief Yahya.

Hadirnya VietJet memperkuat konektivitas udara ke tanah air ini memang menjadi harapan baru. Penerbangan LCC, Low Cost Carrier yang sering membuat sensasi di media, karena kru nya mengenakan pakaian seksi. Baik di ground handling, dari petugas check ini, bording, sampai pramugari di udara mengenakan baju bikini.

Mereka saat ini sudah terbang di 35 kota di China dari Vietnam. “Bisa jadi wisman Tiongkok yang sudah ke Vietnam ini dialirkan ke Indonesia. Vietnam menjadi tourism hub buat market Tiongkok dan Korea Selatan,” kata Menpar Arief.

Sebenarnya siapa pemikir di balik ide pramugrai berbikini? Dilah Nguyen Thi Phuong Thao, perempuan asal Vietnam yang juga CEO VietJet Air. Tetapi apakah yang ke Indonesia juga akan terbang seksi? Ah, pasti mereka sudah memikirkan jauh-jauh tradisi dan budaya local, yang menjadi mitranya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here