SANGGAU – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) makin serius menggarap area perbatasan. Buktinya, Kemenpar menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Festival Crossborder di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (15/4).

Acara dilaksanakan di Ruang Rapat Kabupaten Sanggau. Hadir dalam kesempatan itu Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Adella Raung dan Asisten Deputi Destinasi Regional II Reza Pahlevi.

Rakor juga dihadiri Bupati Sanggau, Dandim Sanggau, Kapolres Sanggau, Kadispar Sanggau, Kadishub Sanggau, Kadisperindagkopukm Sanggau, Kepala Imigrasi Sanggau, Kepala Bea Cukai Sanggau, Camat Entikong dan Dekranasda Sanggau serta Perwakilan PLBN Entikong, Jasa Raharja, BKPM, Karantina, dan Imigrasi Malaysia

“Kami ingin menggenjot wisatawan mancanegara masuk lewat perbatasan. Khususnya mendatangkan wisatawan Malaysia melalui PLBN Entikong. Karena itu, kami akan menggelar Festival Crossborder pada 26-27 April 2019 mendatang di PLBN Entikong,” ujar Adella Raung, Minggu (14/4).

Dikatakannya, Festival Crossborder akan melibatkan banyak pihak. Pengamanan Festival melibatkan kepolisian, BAS, dan Koramil. Juga ada aparat tambahan seperti Bela Negara dan Pemuda Pancasila. Kendaraan masuk harus sesuai SOP, secara administrasi harus ada tax dan untuk keamanan perlu scan/xray.

“Izin masuk wisman malaysia kita usahakan bisa menggunakan IC atau paspor. Namun, Hal ini masih perlu dibicarakan ke depannya di imigrasi Malaysia. Sebagai solusi saat ini, imigrasi bisa mempercepat pembuatan pas Sepadan untuk melintasi pintu batas tanpa paspor. Sebab tahun sebelumnya Festival Crossborder membuat kunjungan wisman pada saat acara membludak,” jelasnya.

Adella menambahkan, Festival Crossborder Entikong 27-28 April akan menghadirkan penyanyi dangdut Jenita Janet dan Dela Adellia. Namun, ada juga artis dan seniman lokal yang turut meramaikannya.

“Kita sudah persiapkan dua artis Jenita Janet dan Dela Adellia. Tahun sebelumnya pernah mendatangkan Fitri Carlina dan Iis Dahlia. Dan terbukti penontonnya membludak,” tuturnya.

Festival Crossborder Etnikong juga akan ditampilkan artis-artis lokal seperti Tuan Muda band, UKM Seni Tari STKIP Entikong dan Sanggar Dahlia.

“Selain itu nanti juga akan ada Pameran Kuliner dan UKM. Ada Rumah Kopi, Kojal, Arcia Oil, Koperasi Batas Negeri (Kerajinan), Wisata Alam Desa Perbatasan dan banyak lagi,” pungkasnya.

Sedangkan Asisten Deputi Destinasi Regional II Reza Pahlevi menambahkan, Entikong, Kabupaten Sanggau, kini semakin nyaman. Semakin mudah diakses.

“Akses jalan ke Entikong sudah rapi. Sangat nyaman buat para pelintas batas. Ini tentu akan memudahkan wisatawan perbatasan. Apalagi PLBN Entikong juga sangat cantik. Dan bisa menjadi daya tarik buat border tourism,” paparnya.

PLBN Entikong tampil dengan desain layaknya rumah adat Suku Dayak. Namun, salah satu daya tarik PLBN ini adalah Tugu Garuda. Tugu ini kerap menjadi lokasi selfie para wisatawan pelintas batas.

Tidak hanya itu, Reza Pahlevi juga merekomendasikan sejumlah destinasi di Sanggau buat wisatawan crossborder.

“Entikong adalah kecamatan yang ada di Sanggau, Kalimantan Barat. Jadi, saat masuk via Entikong, wisatawan sudah berada di Sanggau. Di sini, banyak destinasi yang bagus. Dan bisa dikunjungi disela-sela event Festival Crossborder,” paparnya.

Sejumlah destinasi di Sanggau yang direkomedasi Reza Pahlevi diantaranya Pancur Aji, Keraton Surya Negara, Rumah Panjang, Hutan Belian dll.

“Jangan sampai kalian melewatkan destinasi-destinasi keren ini saat berada di Sanggau. Apalagi saat menyaksikan Festival Crossborder. Karena, destinasinya sangat keren dan luar biasa,” ujar mantan Kadispar Aceh itu.

Dengan dukungan unsur 3A, aksesibilitas-atraksi-amenitas, Reza yakin Festival Crossborder akan ramai pengunjung. Dan akan banyak didatangi wisatawan perbatasan.

Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa mengatakan, diadakannya kegiatan ini selain menarik minat wisman masuk, juga untuk turut menyejahterakan masyarakat. Khususnya yang berada di sekitar perbatasan Entikong.

“Setiap digelar festival, masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya. Mulai menjual kerajinan tangan, kuliner hingga kebutuhan lainnya untuk ditawarkan ke pengunjung. Wisman datang menonton dan belanja, terjadi perputaran ekonomi langsung di sini,” jelas Rizki.

Rizki menjelaskan, dari 19 pintu masuk perbatasan ke Indonesia, border Entikong yang berbatasan darat dengan Malaysia berpotensi dapat menjadi salah satu penyumbang besar masuknya wisman crossborder yang ditargetkan mencapai 30%.

“Dari target 20 juta wisman tahun ini, 30% diharapkan dari crossborder. Dan PLBN Entikong menjadi salah satu penyumbang besar setelah Aruk,” kata Rizki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun makin kedatangan wisman melalui darat akan meningkat. Menurutnya, konsep konser musik terbukti ampuh dan efektif dalam mendatangkan wisman dalam jumlah besar. Sejak awal dirinya sudah yakin membuat atraksi di perbatasan adalah langkah efektif menarik wisman dari negara tetangga.

“Festival ini, untuk menjaring wisatawan di daerah perbatasan. Tentu ini adalah langkah yang baik. Potensi kehadiran mereka sangat tinggi. Apalagi jika disuguhkan dengan atraksi yang luar biasa dan mereka kenal,” ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya sangat mendukung Festival Crossborder Entikong. Karena menurutnya, event ini selalu mampu mendatangkan wisatawan perbatasan.

“Pada perhelatan pertama lalu, lebih dari 5.000 orang melintasi PLBN Entikong saat Festival Crossborder berlangsung. Ini bukti jika Festival Crossborder sangat ampuh untuk mendatangkan wisatawan. Makanya di tahun ini crossborder menjadi senjata pamungkas kita untuk memenuhi target kunjungan 20 juta wisman,” paparnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here