Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menerapkan Gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (BISA) secara serentak di lima lokasi sekaligus di Jawa Barat. Lokasi yang dipilih adalah Destinasi Wisata Ziarah Syekh Quro Lemahabang Karawang, Tugu Proklamasi Rengasdengklok, Destinasi Wisata Ziarah Baing Yusuf, Gunung Parang Purwakarta, dan Pantai Muara Gembong Bekasi

Kegiatan Gerakan BISA Kemenparekraf ini akan bergulir selama tiga hari, 27-29 Juli 2020

Di Komplek Panembahan Ziarah Syekh Quro Pulokalapa (27/7), kegiatan ini dihadiri Ketua Komisi X DPR RI, H. Syaiful Huda. Kehadirannya didampingi oleh Wakil Bupati H Ahmad Zamakhsyari, Kepala Sub Direktorat Kelembagaan Regional II Kemenparekraf Hendry Noviardi dan Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat Rahmat Toleng Hidayat Djati.

Juga hadir dalam kesempatan itu Plt Camat Lemahabang dan Kepala Desa Pulokalapa, Kapolsek Lemahabang, Danramil Telagasari dan para tokoh agama di Desa Pulokalapa Kecamatan Lemahabang

Direktur Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Reza Fahlevi, dalam keterangannya mengatakan program BISA ini beserta dengan stakeholder yang terlibat ingin agar destinasi wisata kembali bergeliat dan tumbuh berkembang tetapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemi.

“Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan nasional bisa kembali berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya

Dalam sambutannya Hendry Noviardi menekankan kegiatan di lima lokasi ini memberdayakan lebih dari 500 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak ekonominya selama pandemi covid-19 agar dapat beradaptasi menuju tatanan kehidupan baru di sektor pariwisata

“Kami menyerahkan alat kebersihan untuk para pekerja di destinasi. Tentunya sangat apresiasi atas kepeduliannya, karena di masa pandemi ini, protokol kesehatan dan kebersihan lingkungan menjadi hal yang sangat penting, apalagi destinasi ini jadi sasaran peziarah dari dalam dan luar kota Karawang,” kata Hendry

Ditambahkannya, Protokol kesehatan di destinasi Syekh Quro ini sangat penting. Destinasi ini saat dibuka dulu sangat banyak dikunjungi peziarah terutama pada malam Sabtu, yang kemudian dijadikan sebagai hari kegiatan tawasul Sabtuan rutin yang kini diikuti oleh ribuan peziarah.

“Yang hadir saat itu bisa mencapai ribuan orang, bahkan pada waktu tertentu bisa mrncapai puluhan ribu peziarah. untuk itu Protokol Kesehatan menjadi hal yang sangat penting,” tandasnya

Sementara itu, H. Syaiful Huda menyampaikan, agar Gerakan BISA ini diharapkan mampu membangkitkan optimisme masyarakat untuk sama-sama menyambut kembali kebangkitan pariwisata di masa adaptasi kebiasaan baru. Sehingga, kepercayaan wisatawan dapat terwujud bahwa Makam Syekh Quro ini merupakan destinasi yang aman dan nyaman untuk dikunjungi usai covid-19.

“Kegiatan BISA Kemenparekraf/Baparekraf RI seperti ini yang kami harapkan, langsung bersentuhan dengan para pelaku pariwisata, menjadi gerakan langkah konkret mempersiapkan destinasi wisata, pelaku wisata dan masyarakat serta pemerintah menuju tatanan baru di tengah pandemi untuk tetap produktif dan mampu memberikan rasa aman dari covid-19,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here