ATAMBUA – Penuh energi. Itulah yang tepat untuk menggambarkan band rock, Kotak. Meski dua anggotanya wanita dan berjilbab, Kotak selalu all out di panggung. Kotak dijadwalkan mengisi Konser Musik Perbatasan Atambua 2019, di di Lapangan Simpang Lima Atambua, 28-29 Juni. Sebelum menikmati aksinya, yuk kita mengenal Kotak.

Kotak adalah band yang kerap bergonta-ganti personel. Di formasi terakhirnya, Kotak hanya memiliki tiga personel inti. Yaitu Tantri (vokal), Chua (bass), dan Cella (gitar). Untuk drummer, Kotak menggunakan additional player.

“Kehadiran Kotak akan membuat edisi 2 KMPA 2019 lebih bergairah. Penggemar Kotak di perbatasan Atambua-Timor Leste sangat besar. Kehadiran Kotak pasti akan menyedot animo publik lebih besar. Buat warga Timor Leste, mari nikmati aksi Kotak bersama-sama,” ajak Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani, Selasa (21/5).

Kotak dibentuk dari hasil ajang pencarian bakat khusus band, The Dream Band 2004. Awalnya, personel Kotak terdiri Cella (Gitar), Icez (Bass), Pare (Vokal), dan Posan (Drum).

Dari formasi ini, Kotak mengeluarkan album pertamanya. Lagu-lagu yang menjadi andalan adalah Hilang, Terbang (khayal), Kau Pilih Dia, Damai Hati, dan Saat Kau Jauh.

“Kotak ini dibangun oleh talenta-talenta hebat dalam bermusik. Mereka sangat produktif dengan banyak lagu hits. Dinamisasi yang terjadi dalam internal mereka, tidak menyurutkan produktivitas Kotak. Band ini tetap eksis hingga saat ini,” jelas Rizki lagi.

Tahun 2006, formasi Kotak berubah. Pare (Vokal) keluar. Posisinya lalu digantikan Tantri. Tak lama, Icez (Bass) juga hengkang. Posisinya diisi Nissa Hamzah yang juga akhirnya berlabuh di Omelette. Hingga, Chua akhirnya masuk. Mereka lalu merilis album ‘Kotak Kedua’.

Di luar dugaan album ini sukses di pasaran. Nama Kotak langsung terangkat dengan lagu Beraksi. Kotak semakin menancapkan taring di industri musik Tanah Air dengan hits kedua di album ini, Masih Cinta.

Sukses Kotak berlanjut ke album ketiga, Energi, yang dilepas pada 2010. Lagu hitsnya, Pelan Pelan Saja, Selalu Cinta, dan Cinta Jangan Pergi, sangat akrab di telinga pecinta musik rock. Setahun berikutnya, album Energi didaur ulang jadi Energi (Rapackaged). Ada 4 lagu baru di sini, yaitu Tendangan Dari Langit, Lupa Ingatan, Apa Bisa, dan Menembus Cahaya. Namun, Posan (Drum) keluar pada 8 Maret 2011. Kotak pun menyisakan Tantri, Chua, dan Cella.

“Kotak memang sangat luar biasa. Mereka bisa melewati berbagai persoalan internalnya. Tetap eksis, lalu banyak menelorkan hits. Ada banyak prestasi besar yang terus mereka torehkan. Hal ini tentu jadi bukti soliditas dan kualitas mereka,” tegas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.

Beragam prestasi memang ditorehkan Kotak. Album ke-3 Energi meraih status terbaik versi Anugerah Planet Musik 2011. Kotak juga memborong 4 penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2011. Pada 2015, Kotak mendapat 4 Multi Platinum. Kotak membukukan penjualan album sebanyak 120.000 dalam jangka 1 bulan. Setahun berikutnya menyabet Grup Band Rock Terbaik versi Jawa Pos Awards.

“Kehadiran Kotak akan menguatkan karakter KMPA 2019. Konser musik ini pasti banjir pengunjung. Untuk itu, silahkan atur perjalanan kembali menuju Atambua. Komposisi edisi ke-2 ini lebih menarik bersama Kotak. Selain atraksinya, Atambua juga didukung aksesibilitas dan amenitas terbaik. Enjoy Atambua,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here