www.INDONESIATRAVEL.NEWS–Sebuah prosesi budaya keren akan terjadi 26-29 April di Kota Serang, Banten. Namanya Seba Baduy. Pada momen itu, ribuan warga Baduy akan membanjiri Kota Serang. Seba Baduy merupakan prosesi adat Suku Baduy atau Urang Kanekes. Kegiatan ini sudah berlangsung selama ratusan tahun.

Sebagai penyambutan bagi warga Suku Baduy, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten telah menyiapkan acara keren. Namanya Festival Indonesia Festival Exciting Banten on Seba Baduy. Acara ini akan digulirkan beberapa hari sebelum perayaan Seba Baduy 2018.

“Serangkaian kegiatan akan kita siapkan untuk meramaikan perayaan Seba Baduy 2018. Salah satunya kita akan gelar pameran fashion, ekonomi kreatif yang dalam hal ini kita berencana akan menampilkan kerajinan tenun dari Baduy,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, Selasa (27/3).

Dispar Provinsi Banten sepertinya tidak main-main dalam menyambut ribuan Suku Baduy. Beragam pertunjukan budaya akan ikut disuguhkan. Mulai dari tari-tarian, marching band, wayang golek, dan layar tancap dihadirkan.

“Sampai saat ini, persiapan masih kami matangkan. Kami ingin tampilkan yang terbaik. Kami ingin wisatawan lebih terhibur. Sehingga budaya Banten yang kaya dapat lebih dikenal wisatawan,” ujarnya.

Eneng pun mengajak wisatawan untuk datang ke Kota Serang. Wisatawan diajak menjadi saksi kehikmatan, kesakralan serta keindahan Seba Baduy. Sehingga nantinya wisatawan memahami kearifan lokal budaya masyarakat Baduy.

“Yang pasti, banyak keseruan dengan menyaksikan langsung tradisi Seba. Selain terhibur, wisatawan akan melihat gambaran keteguhan dan kesederhanaan dari sikap dan penampilan masyarakat adat Baduy,” ucapnya.

Seba Baduy memang unik. Ribuan masyarakat Baduy Dalam dan Luar bakal turun gunung membanjiri Kota Serang. Tujuannya hanya satu. Menghantarkan hasil bumi hasil panen ke Gubernur Banten.

Prosesi tersebut merupakan upacara adat Seba digelar setelah Urang Kanekes melaksanakan Puasa Kawalu selama tiga bulan dan musim panen tiba. Selama tiga bulan itulah masyarakat luar dilarang memasuki wilayah Baduy Dalam, yakni Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana.

Urang Kanekes hingga saat ini tetap kokoh mempertahankan adat dan menjaga alam. Setidaknya tercermin dalam melalui pepatah mereka: “Lojor teu meunang dipotong, pendek teu meunang disambung” (Panjang tidak boleh dipotong, pendek tidak boleh disambung).

Ketua Pelaksana Calendar of Event 2018 Kemenpar, Esthy Reko Astuti mengatakan, Seba Baduy merupakan salah satu destinasi wisata budaya favorit Provinsi Banten.

“Budaya itu semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan. Selaras dengan itu, keunikan masyarakat Baduy yang menjaga kuat tradisinya justru menjadi kekuatan sendiri yang bernilai jual wisata tinggi. Kemenpar berkomitmen untuk terus mendukung. Seperti Seba Baduy ini yang masuk kedalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018,” ujar Esthy.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun sependapat dengan bawahannya tersebut. Menurutnya, nilai budaya yang kuat dari Seba Baduy menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan sangat besar. Menpar pun yakin Seba Baduy akan mampu menarik wisatawan mancanegara yang gemar terhadap budaya.

“Tingkat ketertarikan wisman terhadap budaya mencapai 60 persen. Sedangkan alam (nature), ketertarikan wisatawan mancanegara mencapai 35 persen. Sementara untuk kerajinan tangan (manmade) lima persen. Dengan keberagaman serta keunikan yang di miliki Seba Baduy, saya yakin hasilnya akan baik. Tapi ingat semua harus diset maksimal baik penyelenggaraan maupun promosinya,” kata Menpar Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here