www.INDONESIATRAVEL.NEWS-Konsep Go Digital Be The Best tidak pernah berhenti di gaungkan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Semua lini pariwisata diarahkan menuju konsep digital. Termasuk juga Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini juga dilakukan terhadap 282 kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Indonesia.

Pemikiran digital untuk 282 kepala sekolah itu, disampaikan Menpar saat Rakornas SMK Pariwisata se-Indonesia. Lokasinya, Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (22/3).

“Ini menjadi penting, jangan sampai arahnya berbeda. Terutama antara industri pariwisata dan sekolah pariwisata. Semua sudah mengarah ke digital. Maka pengembangan SDM kepariwisataan harus juga mengarah ke digital,” kata Menpar Arief Yahya.

Menurutnya, gerakan digital di Rakornas SMK adalah standar. Dan, hal itu harus dilaksanakan. Pasalnya, digital telah banyak mengubah dunia. Seluruh industri telah menuju ke arah digital. Termasuk pariwisata.

Benchmark-nya diberikan secara gamblang oleh Arief Yahya. Yaitu penetrasi branding Wonderful Indonesia. Penetrasi melalui online tersebut, telah mendongkrak posisi Wonderful Indonesia. Brand milik Kementerian Pariwisata itu, kini menduduki rangking 47 dunia versi World Economic Forum 2017.

“Gaya hidup wisatawan dalam mencari informasi destinasi, adalah membandingkan produk, memesan paket wisata, dan berbagi informasi. Dan ini telah mereka lakukan secara digital. Singkatnya, mereka search and share menggunakan media digital. Maka dari itu para pengajarnya SMK ini harus melek digital. Memasukkan kurikulum digital pada materi pengajarannya,” ujar Menpar.

Menpar juga menyoroti masih rendahnya daya serap hotel berbintang terhadap tenaga kerja SMK Pariwisata. Menurut Menteri Arief, perlu segera dilakukan peningkatkan kerjasama antara SMK Pariwisata dengan asosiasi profesi pariwisata. Sehingga, asosiasi bisa menjadi pembina pengelolaan sarana praktik.

“Pengembangan pedoman magang harus bisa dipercepat. Selain itu perlu dilakukan terobosan dengan mengoptimalkan fungsi LSP. Tujuannya, agar menghasilkan lulusan SMK sesuai dengan standar kompetensi global. Ingat jika ingin menjadi global player maka standarnya juga harus global,” kata Arief Yahya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Rizki Handayani, berharap, Rakornas SMK Pariwisata dapat menghasilkan program konkrit. Yaitu meningkatkan kualitas lulusan SMK.

Caranya, melalui peningkatan kompetensi guru. Atau perbaikan kurikulum dalam rangka pengembangan digital tourism. Sehingga, lulusan SMK Pariwisata lebih banyak terserap di industri pariwisata.

“Akselerasi akan kita lakukan di Rakornas ini. Kita akan dorong skema peningkatan kompetensi guru maupun standar pelaksanaan sertifikasi kompetensi oleh LSP dan standarisasi pedoman magang pada industri pariwisata. Ini sejalan dengan target kita pada tahun 2018,” terangnya.

“Target kami memfasilitasi sertifikasi kompetensi bagi siswa/i SMK Pariwisata sebanyak 22,374 orang. Hal pentingnya lainnya adalah meningkakan kapasitas pengajar dan penyesuaian kurikulum dalam rangka pengembangan digital tourism di SMK Pariwisata,” tutur Rizki Handayani. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here