CILACAP – Kementerian Pariwisata berencana mengembangkan wisata selancar di Cilacap, Jawa Tengah. Salah satu spot yang dianggap mendukung rencana tersebut adalah Pantai Widara Payung.

Rencana pengembangan tersebut disampaikan Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata/Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo. Indroyono menyampaikan dalam Workshop Pengembangan Wisata Surfing, di Fave Hotel Cilacap, 3 Juli. Kegiatan itu juga dihadiri Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman.

Dijelaskan Indroyono, Kementerian Pariwisata cukup fokus dalam pengembangan wisata surfing. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kejuaraan tingkat dunia.

“Wisata surfing sedang tren di Indonesia dan dunia. Selain itu, Indonesia disebut sebagai surganya surfing. Karena kita memiliki banyak spot. Indonesia jga memiliki banyak event yang menggandeng WSL dan ASC. Pengembangan itu akan dilakukan juga di Cilacap,” papar Indroyono, Jumat (5/7).

Dijelaskannya, ada beberapa pertimbangan yang membuat Kemenpar lebih memilih Pantai Widara Payung sebagai spot.

“Ada usulan beberapa pantai di Cilacap yang kita terima. Semua kita kaji. Dan hasilnya Pantai Widara Payung kita anggap lebih baik. Karena, ombaknya memenuhi standar event, sarana dan prasarana juga terpenuhi,” jelasnya.

Indroyono merujuk pada ketersediaan 3A di sekitar Widara Payung. Untuk amenitas, pantai ini memiliki banyak homestay dan penginapan. Buat akses, Cilacap bisa ditempuh dengan kereta, atau via pesawat jika New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah beroperasi penuh.

Untuk atraksi, Kemenpar siap menggelorakan Pantai Widara Payung sebagai spot surfing baru. Caranya, dengan menggelar Widara Payung Surfing Competition 2019. Tidak tanggung-tanggung, Kemenpar akan melibatkan Asia Surf Competition (ASC). Event ini akan digelar 15 November 2019.

“Pihak Asia Surf Competition (ASC) sudah meyatakan bahwa Widara Payung Surfing Competition 2019 adalah bagian dari program ASC 2019. Masyarakatnya juga telah siap dengan adanya klub-klub surfing di sana,begitu juga dengan keberadaan life guard di pantai dan telah terbitnya Peraturan Bupati (Perbup) Cilacap yang menetapkan Widara Payung sebagai Desa Wisata,” tutur Indroyono.

Namun, ia berharap pembenahan tetap dilakukan agar tidak ada kendala lagi saat pelaksanaan. Untuk urusan ini, Indroyono memberikan sejumlah catatan.

Salah satu hal yang perlu dibenahi adalah penyediaan lampu penerangan di sepanjang pantai. Harus ada juga pancuran air untuk para peselancar dan sosialisasi kepada masyarakat berkaitan dengan kebersihan pantai.

Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mendukung pengembangan wisata bahari. Apalagi Indonesia dikenal dengan garis pantainya yang panjang.

“Indonesia dikenal sebagai negara bahari. Negara yang memiliki banyak pantai indah. Termasuk juga ombaknya menantang buat para surfer. Kelebihan ini harus dimaksimalkan. Indonesia harus menjadi yang terdepan untuk wisata bahari,” harap mantan Dirut PT Telkom itu.(***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here