www.INDONESIATRAVEL.NEWS– Destinasi Super Prioritas Candi Borobudur semakin ramah untuk disabilitas. Jalur khusus bagi mereka pun disediakan. Kini, para penyandang disabilitas bisa mengeksplorasi keindahan Candi Borobudur lebih detail.

Track khusus bagi kaum disabilitas di Candi Borobudur, memiliki panjang sekitar 495 meter. Jalur ini menghubungkan gerbang utama dengan spot terdekat candi.

General Manager Taman Wisata Candi Borobudur I Gusti Putu Ngurah Sedana mengungkapkan, Track khusus ini akan memudahkan mobilitas kaum disabilitas.

“Jalur khusus penyandang disabilitas cukup panjang. Jalur ini akan memudahkan pergerakan para pengunjung. Terutama, mereka yang berkebutuhan khusus. Mereka akan semakin mudah menjangkau kawasan candi. Jalur ini memang didesain sedekat mungkin dengan candi,” ungkapnya kemarin.

Pembuatan track khusus disabilitas menjadi respons cepat atas kebutuhan pasar. Sebab, Candi Borobudur juga kerap mendapatkan kunjungan spesial dari para penyandang disabilitas. Mereka tertarik untuk melihat dari dekat situs warisan dunia versi Unesco ini.

Ngurah Sedana menambahkan, siapapun punya hak sama dalam mengagumi Candi Borobudur.

“Jalur khusus bagi kaum disabilitas ini fasilitas baru di Candi Borobudur. Kami bersyukur karena candi ini banyak dikunjungi oleh mereka. Kaum disabilitas juga memberi apresiasi kepada Candi Borobudur. Kami berharap, jalur khusus ini bisa memberikan kenyamanan bagi mereka,” lanjut Ngurah Sedana lagi.

Permukaan lintasan jalur dibuat lebih halus. Harapannya, track ini bisa dilalui kursi roda dengan mudah. Dengan begitu, pergerakan para kaum disabilitas di lingkungan Candi Borobudur semakin cepat. Ngurah Sedana pun mengatakan, pengelola juga menyediakan fasilitas tambahan kursi roda.

“Permukaan jalur bagi kaum disabilitas dibuat lebih halus. Jadi pergerakan kursi roda akan lebih mudah. Kaum disabilitas bisa bergerak sendiri. Disamping itu, kami juda menyediakan kursi roda. Fasilitas ini sebenarnya sudah lama. Intinya, Candi Borobudur ini destinasi super ramah bagi kaum disabilitas,” jelas Ngurah Sedana.

Treatment khusus diberikan kepada jalur khusus disabilitas tersebut. Sisi kanan dan kiri jalur tersebut diberi tanda dengan cat warna kuning.

“Kami berikan tanda khusus bagi jalur ini. Harapannya, pengunjung lainnya tidak masuk ke jalur ini. Yang jelas, Borobudur ini banyak memiliki fasilitas pendukung dengan kualitas terbaik,” cetusnya.

Hadirnya jalur khusus disabilitas kian melengkapi fasilitas Candi Borobudur. Sebelumnya, candi ini sudah memiliki Sentra Meditasi. Posisinya berada pada sisi utara Hotel Manohara. Tepat menghadap Candi Borobudur. Fasilitas ini dibangun sebagai respon atas menjamurnya komunitas yoga di sekitar candi. Ngurah Sedana kembali menjelaskan, berbagai fasilitas tambahan sebagai cara memikat wisatawan.

“Ada banyak fasilitas tambahan yang diberikan Candi Borobudur. Dengan fasilitas lengkap dan terbaik ini, diharapkan arus masuk wisatawan semakin kuat. Apalagi, Candi Borobudur sangat megah. Secara struktural, filosofi yang disampaikannya juga luar biasa bagusnya,” jelasnya lagi.

Bukan hanya kemegahan bangunan fisiknya semata, Candi Borobudur ini mengajarkan 3 filosofi. Ada Kamadhatu yang menjadi ranah hawa nafsu dan berada di strata terbawah. Di sini terdapat 160 relief cerita Karmawibhangga, namun tetap dibiarkan tersembunyi dan tertutup stuktur. Ada juga Rupadhatu yang familiar sebagai ranah berwujud.

Ranah Rupadhatu menjadi gambaran dunia yang sudah membebaskan diri dari nafsu, tapi masih terikat bentuk. Zona ini terbagi dalam 4 lorong dengan 1.300 relief. Panjang totalnya mencapai 2,5 kilometer. Lalu, ada Arupadhatu yang menjadi tingkatan tertinggi. Arupadhatu menjadi ranah tak berwujud. Artinya, manusia sudah terbebas dari nafsu dan ikatan rupa.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai Candi Borobudur semakin nyaman buat para wisatawan.

“Ada banyak experience yang ditawarkan Borobudur. Secara historis dan filosofi yang dimiliki, candi ini tentu sangat luar biasa. Ada banyak pembelajaran hidup di sana. Kini, inspirasi Candi Borobudur makin kuat dengan track khusus disabilitas. Borobudur ini memang destinasi paling ramah kepada siapapun,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here